Follow Us

Ripple, Koleksi Vas dan Meja Marmer Hasil Kolaborasi Manusia dan Robot

Rebi - Minggu, 06 Januari 2019 | 15:00
Ripple
dezeen

Ripple

IDEAonline - Desainer kelahiran UEA yang berbasis di Irak, Layth Mahdi, memulai serangkaian vas dan meja marmer dengan permukaan berkontur yang dibuat oleh robot.

Layth Mahdi merancang vas dan meja marmer tersebut dengan kombinasi manusia dan algoritma

Koleksi pertama, disebut Ripple, adalah serangkaian vas dan meja yang bahannya bersumber dari AS.

"Idenya adalah untuk mengambil sesuatu yang dapat dirujuk dan dirasakan orang dengan mudah, dan melalui teknologi mengubahnya menjadi sesuatu yang luar biasa dan berbeda," kata Mahdi kepada Dezeen.

Ripple
dezeen

Ripple

Baca Juga : Lemari Berantakan Walau Habis Dirapihkan? Cara Ini Bisa Bantu Isi Lemari Jadi Senantiasa Rapi!

Potongan-potongan fitur bentuk cairan dan permukaan bergelombang dibentuk oleh robot 7-Axis.

Bentuk cairan adalah hasil dari tumpang tindih kombinasi pemodelan digital dan perangkat lunak skrip selama tahap desain.

"Ripple dirancang menggunakan pemodelan parametrik canggih," jelas Mahdi. "Idenya adalah untuk mengambil sesuatu yang orang anggap padat dan kaku seperti batu dan melalui penggunaan robot yang sangat canggih, membuatnya terlihat sangat cair, organik dan ringan."

Ripple
dezeen

Ripple

Baca Juga : 4 Inspirasi Desain Ruang Pojok Baca Terbaik, Cocok Jadi Spot Instragram

Setiap vas membutuhkan waktu sekitar tujuh hingga delapan jam untuk dipotong, sementara meja membutuhkan waktu 24 jam.

Ripple
dezeen

Ripple

"Robot bagi saya bertindak sebagai pengukir digital, sangat fleksibel namun tepat. Saya percaya masa depan adalah kolaborasi," kata Mahdi.

Baca Juga : Seumuran Rizky Fabian, Sule Tak Malu Gandeng Tangan Pacar Baru dan Ingin Segera Nikah Lagi, Hunian Mewahnya Ikut Jadi Sorotan!

Ripple
dezeen

Ripple

"Manusia dapat melakukan hal-hal tertentu dengan sempurna, sementara robot dirancang untuk melakukan tugas-tugas lain dengan lebih baik, lebih cepat dan lebih akurat. Mereka berdua memiliki keterampilan dan keterbatasan mereka sendiri. Kolaborasi antara keduanya membuka peluang kreatif dan mengesampingkan banyak batasan," lanjutnya. (*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest