Ia menambahkan, sistem ini tentu memerlukan dana. Ada 2 sumber dana untuk pengolahan sampah menjadi energi, yaitu rumah tangga dan peluang bisnis atau pengusaha.
Baca Juga : Hanya dengan Rp 1,4 Juta, Pengunjung Bisa Menikmati Sensasi Menginap Bersama 77 Singa, Berani Coba?
Untuk rumah tangga, ada biaya yang dibebankan. Namun biaya ini bisa dikurangi dengan menjual bubuk dan barang-barang yang didaur ulang.
Selain biaya, kata Hilde, sistem ini juga memerlukan peraturan khususnya untuk kalangan pengusaha.
Misalnya, pemerintah dapat memberlakukan insentif bagi pengusaha yang menciptakan teknologi.
"Pemerintah juga perlu menciptakan atau memberlakukan hukuman kalau mereka (pengusaha) tidak mematuhi peraturan atau usaha tidak dilakukan baik," kata Hilde.(*)