IDEAonline -Tahun 1930-an dan 1940-an, Nazi melarang buku yang ditulis oleh penulis yang berasal dari keturunan Yahudi, atau memiliki simpati fasis atau komunis.
Daftar tersebut mencakup tokoh-tokoh terkenal seperti Marcel Proust, Ernest Hemingway, dan Jack London.
Sekarang, sekitar delapan dekade kemudian, sebuah monumen dibangun untuk menghormati buku-buku yang disensor itu.
Artis Argentina Marta Minujín telah membuat replika skala penuh dari salah satu struktur paling terkenal di dunia, Parthenon di Athena, seluruhnya dibangun dari buku-buku yang disensor.
Simbolisme itu mencolok, karena Parthenon adalah antitesis represi politik.
Baca Juga : Hoax Ustadz Arifin Ilham Meninggal Dunia, Begini Isi Kamar Rawat Inapnya yang Bikin Warganet Salah Fokus
Memang, sang artis kemudian menambahkan sebuah pernyataan bahwa Parthenon yang asli adalah "cita-cita estetis dan politik dari demokrasi pertama di dunia."
Pameran ini merupakan bagian dari festival seni Documenta 14 di Kassel, Jerman.
Sekarang dalam iterasi ke-14, Documenta pertama kali didirikan pada tahun 1955 sebagai upaya untuk membawa Jerman mencapai kemajuan dengan seni modern, setelah tahun-tahun mengerikan Nazisme.