“Ada sesuatu yang sangat spesial bagi pemilik rumah sebelumnya,” ujar Teliho, seperti dikutip dari The Good Housekeeping.
Tidak berhenti di situ, Teliho kemudian berinisiatif untuk melacak dan dan mencari orang-orang yang menulis surat tersebut atau setidaknya keturunan mereka.
Tujuannya untuk mengembalikan benda-benda berharga milik moyang mereka.
Setelah melakukan penelusuran, Teliho akhirnya mengetahui bahwa pemilik asli rumah itu adalah pasangan Paul Arnold dan Carolyn.
Mereka menghuni rumah tersebut pada 1947-1960 ketika Paul meninggal dunia.
Jejaring sosial Facebook sangat membantu Teliho melakukan penyelidikan ini—termasuk mengunggah surat-surat tersebut.
Cucu laki-laki Paul, Kelly Arnold, menemukan unggahan Teliho.
Arnold merasa yakin bahwa surat-surat tersebut ditulis oleh kakek buyutnya kepada sang istri, Hannah.