"Kenapa teorinya TPA itu harus operasionalnya Sanitary Landfill, karena untuk menghindari berkembangnya vektor penyakit, maka land covering TPA harus dilakukan setiap hari, ini sepanjang tahun terbuka TPA-nya," imbuh Novrizal.
Selain itu, kapasitas di TPA tersebut juga hampir penuh sehingga mengganggu pengangkutan sampah.
"Hal ini berimplikasi pada penurunan pelayanan persampahan yang diberikan. Dengan demikian akan berdampak pada banyak sampah yang tidak bisa terangkut ke TPA dan menumpuk di kota," cetus Novrizal.
Keadaan di kota lain, seperti Medan juga tidak jauh berbeda. Kondisi TPA di kota ini masih beroperasi secara open dumping.
Baca Juga : Rumah Berbalut Emas, Tak Disangka Kolam Renang Andre Taulany Disewakan, Andre: Berenang di Sini Bayar!
Kemudian pelayanan persampahan di kota ini juga dinilai rendah sehingga banyak sampah yang tidak terkelola.
Kondisi ini juga diikuti oleh Kota Bandar Lampung.
"Relatif hampir sama," pungkas Novrizal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Buruk Mengelola Sampah, Manado Didapuk sebagai Kota Terkotor