Hanguskan 50 Rumah dan Gereja, Kebakaran Hebat Melanda Pemukiman Padat di Tenggarong

IDEAonline - Kebakaran hebat melanda Kota Raja Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (16/1) pukul 22.15 Wita.

Kebakaran terjadi di Jalan Danau Semayang dan Jalan Maduningrat, Gang 8, 9 dan 10, di dua RT yakni 014 dan 015, Kelurahan Melayu, Tenggarong.

Setidaknya, sekitar 50 rumah tinggal dan sebuah bangunan gereja ludes terbakar.

Melansir Kompas, Kapolres Kukar AKBP Anwar Haidar mengatakan, Tim Inafis Polres Kukar akan diturunkan dibantu petugas Polsek Tenggarong untuk melakukan pendataan sekaligus mencari penyebab kebakaran.

TRIBUN KALTIM / RAHMAD TAUFIK

50 unit bangunan, berupa rumah pribadi, bangsalan, dan sebuah bangunan Gereja Philadelphia, Jl Maduningrat RT 15, Kelurahan Melayu, Tenggarong, Rabu (16/1/2019), terbakar sekitar pukul 19.30.

Baca Juga : Layaknya Taman Hiburan, Begini Isi Rumah Mewah Cynthia Lamusu dan Surya Saputra lengkap dengan Kolam Renangnya

"Pagi-pagi kita turunkan tim Inafis untuk langsung melakukan olah TKP," kata Anwar, Kamis (17/1/) dini hari.

Menurut Kasat Reskrim Polres Kukar AKP Damus Asa, api bermula dari salah satu rumah warga berinisial L (60).

Rumah tersebut ditinggal dalam keadaan kosong.

Melalui akun Youtube tribun kaltim, api terlihat cepat membesar dan langsung merambat ke sejumlah rumah lainnya karena daerah tersebut padat pemukiman.

Baca Juga : 6 Rumah Berdesain Unik dan Kreatif di Dunia, Bikin Betah Tinggal!

Pemadam kebakaran dan relawan kebakaran Tenggarong sempat kewalahan menangani api, hingga akhirnya pemadam kebakaran dan relawan pemadam api dari Kota Samarinda juga diterjunkan.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Namun, kerugian meteril diperkirakan hingga miliaran rupiah.

"Sterilisasi awal sudah dilakukan di titik awal mula api berasal pada dini hari setelah api berhasil dipadamkan," sebut dia.

Baca Juga : 7 Bahan Alami Ini Terbukti Ampuh Mengusir Cicak dari Rumah, Loh!

Damus meminta para korban dan warga lain untuk tidak masuk ke TKP, agar tidak mengganggu jalannya pemeriksaan.

"Mau diperiksa dulu TKP-nya, kalau petugas selesai melakukan olah TKP, barulah silakan masuk ke areal atau lokasi kebakaran,” sebut dia.

(*)