IDEAonline - Tidak hanya saat udara dingin, memakai selimut bagi sebagian besar orang merupakan hal wajib karena memberikan kenyamanan saat tidur.
Seprai dan selimut yang lembut, segar, dan bersih menjadi dambaan setiap orang meski pada kenyataannya, ada saat-saat tertentu harus dicuci dan dibersihkan.
Produsen seprai dan selimut asal Australia, Ettitude, telah menciptakan seprai berkelanjutan yang mampu menyerap bau dan mengering lebih cepat daripada seprai dan selimut lainnya di dunia.
Dengan mengering lebih cepat, seprai terhindar dari pertumbuhan bakteri.
Selain itu, pengguna juga dapat menghemat waktu, air dan listrik.
Ettitude mengolaborasikan kain bambu Lyocell yang khas dengan bubuk kopi daur ulang.
Dengan memanfaatkan kemampuan alami kopi untuk memblokir bau, lembaran ini juga mampu menahan kelembaban, sehingga seprai tetap segar lebih lama.
Bahan utama Setiap hari, sebanyak 2,25 miliar cangkir kopi dikonsumsi di dunia. Rata-rata untuk secangkir kopi, hanya menggunakan 0,2 persen dari satu biji kopi yang sangat kecil.
Sementara 99,8 persen sisanya menjadi bubuk kopi yang berakhir ke tempat sampah.
Dengan menggunakan teknologi S.Cafe®, Ettitude dapat mendaur ulang 99,8 persen yang sebelumnya terbuang ini, dan diubah menjadi benang yang dapat digunakan di tempat tidur.
Alasan lainnya Ettitude menggunakan bahan ini adalah karena kopi memiliki kemampuan yang sangat baik untuk menghilangkan bau busuk, bahkan salah satu bau terburuk, yakni gas saluran pembuangan.