Hindari Bayar Sewa Apartemen yang Mahal, Orang Ini Buat Pod Tidur di Ruang Tamu Temannya

IDEAonline -Ilustrator Bay Area Peter Berkowitz membangun kamar tidur kayu kecil untuk dirinya sendiri di ruang tamu seorang teman untuk menghindari membayar sewaapartemen yang mahal di San Francisco.

Ruang tidur dan kerja Berkowitz hanya berukuran delapan kaki (2,4 meter), lebar 3,5 kaki (satu meter), dan tinggi 4,5 kaki (1,4 meter).

"Ya, tinggal di sebuah pod itu konyol," katanya. "Tapi kekonyolan itu endemik terhadap harga perumahan San Francisco yang luar biasa tinggi."

"Saya secara sah sangat bahagia tinggal di pod saya dan saya menghemat ribuan dolar per tahun untuk melakukannya," kata Berkowitz kepada Dezeen.

Hindari Bayar Sewa Apartemen yang Mahal, Orang Ini Buat Pod Tidur di Ruang Tamu Temannya

Dia membayar $ 508 per bulan untuk tinggal di San Francisco, $ 400 untuk sewa dan tambahan $ 108 untuk menutupi biaya konstruksi.

Melonjaknya biaya akomodasi di banyak kota memaksa para perancang untuk menghadirkan solusi inovatif untuk kehidupan kompak.

Rumah-rumah sementara kecil yang didirikan di dalam bangunan tinggi yang belum selesai di kota-kota tropis, akomodasi bergaya pelajar untuk orang dewasa di London dan apartemen mikro modular di New York adalah di antara beberapa ide.

Berkowitz dan teman-temannya membuat pod menggunakan lembaran kayu lapis dan alat-alat listrik.

Kotak berbentuk kubus memiliki pintu geser di kaki tempat tidur, yang juga dapat ditutup dengan tirai seperti syal.

Di dalam, tempat tidur mengambil sebagian besar ruang.

Headboard miring menyembunyikan ruang penyimpanan di belakang, sementara rak dan jendela kecil terletak di atas.

Bagian atap yang sedikit terangkat dapat dibuka untuk menyediakan ruang kepala tambahan.

Ada juga meja kecil yang terlipat di atas tempat tidur untuk bekerja.

Strip LEDberada di sekitar tepi atas untuk penerangan di malam hari.

"Ini kamar tidur paling nyaman yang pernah kumiliki," kata Berkowitz.

Ruang tidur yang nyaman juga dilengkapi dengan kapsul untuk mengambil listrik di kantor dan kamar hotel kecil untuk tidur di bandara.

Berkowitz pindah ke pod tetapi masih menambahkan fitur untuk membantu mengintegrasikannya ke ruang tamu dan memberikan manfaat bagi teman sekamarnya.

"Aku meletakkan rak buku di samping dan mungkin di atas," katanya. "Juga berpikir tentang membangun bangku untuk meja ruang makan, pod tidak hanya mengambil ruang tetapi benar-benar memperbaiki ruangan."

Berkowitz mengatakan kepada Dezeen bahwa ia mendapatkan ide untuk proyek tersebut dari teman sekamar di kampus yang mendirikan tenda di tengah kamarnya.

"Dia mengisinya dengan bantal, digantungkan lampu Natal, dan mungkin tidak terlalu mengejutkan tempat itu sangat nyaman dan sering digunakan untuk nongkrong," kata Berkowitz.

Dia percaya solusinya dapat membantu orang lain dalam situasi keuangan yang serupa.

"Jika pod dapat memberikan cara yang menarik untuk menambahkan kamar tidur ke apartemen, saya pikir mereka dapat membantu banyak orang," katanya.

"Orang-orang dengan ruang ekstra yang ingin membawa lebih banyak uang dengan menyewakan, orang yang mencari perumahan murah dan sederhana, atau orang yang ingin menambah kamar tidur lain sehingga teman mereka bisa pindah semua bisa mendapat manfaat," lanjutnya.

Pada tahun 2012, kepala kota San Francisco memilih untuk memungkinkan pengembangan "apartemen mikro" sekecil 20 meter persegi (215 kaki persegi) dalam upaya untuk mengurangi kekurangan perumahan di kota AS. (*)