Kenali terlebih dahulu ruangan yang akan dirancang.
Hal ini meliputi: gaya rum,ah, proporsi ruang, alur sirkulasi openghuni, dimensi atau ukuran furnitur dan peletakan yang sesuai (abaikan dahulu gaya furnitur).
Selain ukuran dan peletakan, fungsi dan kenyamanan juga perlu menjadi tolak ukur dalam pemilihan furnitur.
Contohnya, jangan sampai mendahulukan sofa eklektik namun tidak nyaman saat digunakan di ruang keluarga yang menjadi area santai keluarga.
Baca Juga : 5 Cara Menata Rumah Mungil Berukuran 42 M Persegi ala Perancang Busana
Baca Juga : Inspirasi Desain Rumah Mungil 42 m2, Berani Bermain Warna dan Furnitur
Untuk menghindari efek “berantakan”, bisa diantisipasi dengan pemilihan warna yang monokromatik, sehingga efek dinamis tetap dapat dirasa dari kombinasi yang kaya dari bentuk dan tekstur.
Misalnya senadakan bidang besar seperti warna dinding dengan warna lantai (masih dari 1 turunan warna).
Kemudian perhatikan elemen interior yang berukuran besar (mengambil prosentase besar dalam perannya di dalam ruangan).
Upholstery sofa dan kursi senadakan dengan tirai, bedakan hanya pada tekstur/motif.
Kembangkan dengan penambahan warna pada pilihan aksesori interior seperti bantal, lukisan, lampu dekoratif (meja, standing atau hanging), serta elemen dekoratif lainnya.