Adrian menyebutkan, konstruksi ruko di Indonesia hampir sama seperti di Malaka dan Georgetown.
Ruko biasanya dibangun di atas sebidang tanah dengan ukuran tertentu.
Di beberapa tempat lantai pertama ruko dimundurkan sedangkan lantai kedua dibangun lebih lebar yang berfungsi sebagai peneduh.
"Denahnya biasanya berbentuk persegi panjang tapi tidak punya gerbang seperti pada rumah," ujar Adrian kepada Kompas.com, Selasa (29/1/2019).
Baca Juga : Tangis Shezy Idris Pecah Saat Sidang, Garasi Bak Museum Miliknya Tinggal Kenangan
Berbeda dengan ruko yang sering ditemui saat ini, pola ruang pada bangunan ruko pecinan awal masih memiliki ruang hunian di lantai dasar.
Ruang tamu pada ruko juga berfungsi ganda sebagai toko atau workshop.
Di belakang toko atau tempat berdagang ini terdapat ruang tidur atau ruang istirahat.
Namuan ruangan ini tidak menempel melainkan dirancang dengan sekat berupa lorong.
Baca Juga : Garasi Unik Bak Museum, Begini Rumah Shezy Idris yang Jarang Tereskpos
"Kalau dia punya altar, altar akan diletakkan di antara kamar tidur dan ruang tamu," tutur Adrian. Setelah itu beberapa ruangan seperti ruang keluarga, ruang makan, kamar mandi hingga sumur berada di lantai satu.