Jadi mau tidak mau segalanya harus memenuhi tempat yang terbatas.
Meski begitu menurut Revina, bukan berarti kita tidak bisa mengawinkan dua kebutuhan ini.
Karena jika itu terjadi, akan lebih bagus lagi.
Jadi, si konsep micro living ini kalau dimasukkan ke konsep gaya hidup milenial sangatlah bisa.
Bukan berarti harus pas—pasan, engga keren.
Baca Juga : The Millenia Tiny House, Rumah Kecil yang Cocok untuk Milenial dengan Ruang Kerja di Loteng
Baca Juga : Generasi Milenial, Inilah 4 Panduan Mudah untuk Membeli Rumah!
Dengan desain yang inovatif, kalau sudah memenuhi standar-standar micro living maka gaya bisa dimasukkan.
Sebenarnya karakter milenial itu ga mau ribet, simpel, tapi gaya pengen kelihatan, unik, mobile.
Ini ada yang bisa dipenuhi sama micro living.
Simple, selama internet kencang, misalnya, dia bisa melakukan apa saja di suatu tempat.
Micro living sudah sangat cukup karena di rumah tinggal tidur dan kegiatan lain bisa dilakukan di mana pun.