Ia melihat kesalahan desain terbesar justru dari orang tuanya.
Ia melihat begitu banyak warna putih di kamarnya, dengan karpet putih, dinding putih dan perabot serba putih.
“Saya pikir ini terlalu asketis, jadi harus lebih menyenangkan.
Terutama dengan menggunakan banyak warna, pola dan tekstur.
Jadi mari kita berikan kamar-kamar anak yang menyenangkan agar bisa menyalakan imajinasi mereka”.
2. Libatkan anak-anak
“Libatkan anak ke dalam proses dekorasi.
Biarkan mereka memilih warna cat dan bahkan bantu mengecat, beri mereka area juga dimana mereka bisa menggambar di dinding.
Biarkan mereka membantu memilih furnitur dan karya seni yang akan mereka pajang” saran Justina.
Melibatkan anak-anak dalam menata kamar tidur mereka akan mendorong kreativitas dan memberikan kebanggaan atas ruangan yang mereka tempati.