Di penyelenggaraan kedua, kategori telah dikembangkan menjadi 6 yaitu Commercial Architecture, Industrial Architecture, Infrastructure and Public Architecture, Residential Architecture, Energy and Mining Architecture, dan kategori terbaru Artwork Object untuk seniman yang memakai bahan baja lapis dalam karya seninya.
Steel Architectural Award 2019 menunjuk 5 orang juri untuk penghargaan ini.
Kelima juri itu Yan Xu – President Director of NS BlueScope Indonesia; Tan Tik Lam, arsitek Arch Daily & Principal at Tan Tik Lam Architects; Alvin Tjitrowiryo, Founder & Creative Director alvin T: Ario Andito dari Studio SA_E; serta Beta Paramitha, dosen Arsitektur Universitas Pendidikan Indonesia.
Baca Juga : Inspirasi Desain Rumah 40 m2, Nyaman dan Apik Pakai Furnitur Jadi
Kriteria penilaian terhadap 55 proyek masuk meliputi optimalisasi bentuk, kreativitas pada fungsi bangunan, keberadaan bangunan yang mendorong pengembangan lingkungan sekitar, serta implementasi konsep bangunan hijau.
Dengan terselenggaranya penghargaan ini, NS Bluescope Indonesia bertujuan menginspirasi arsitek, kontraktor, pemilik bangunan, seniman, dan mahasiswa dalam mengeksplorasi material baja lapis.
Baca Juga : Pertama di Dunia! Jembatan Baja Dibuat dari Hasil Cetak 3D, Lho!
Penghargaan ini juga bukan hanya menjadi sebuah pengakuan profesionalisme bagi para pesertanya yang telah memberikan ide segar, inovasi desain dan keunikan bangunan sebagai sebuah maha karya.
Lebih dari itu, juga menumbuhkan kesadaran untuk menggunakan baja lapis pada proyek-proyek masa depan.
Teknologi yang telah dibenamkan pada produk baja lapis ini sehingga memiliki ketahanan material yang lebih unggul hingga fleksibilitas desain.
Beberapa teknologi yang diterapkan pada baja lapis ini, di antarnya adalah multi layer coating yang melindungi material ini dari korosi.