IDEAonline -Perusahaan Jepang Kengo Kuma & Associates akan membangun museum seluas 9.000 meter persegi yang terletak di ibu kota Filipina, Manila.
Pameran sejarah dalam Museum of Indigenous Knowledge atau Museum Pengetahuan Adat akan dimulai pada zaman Neolitik Filipina, yang terinspirasi bangunan estetika berbatu.
Baca Juga : Terbukti Miliki Kerajaan Bisnis, Ini Dia Resto Mahal Milik Reino Barack yang Sekali Makan Bisa Rp 700 Ribu!
Tanaman tropis bakal tumbuh di sekitar tepi air terjun dan kolam yang diatur ke dalam jurang.
Tanaman ini akan menggiring pengunjung ke pusat gedung yang terbuka. Tanaman juga akan naik dan menutup kisi-kisi pada bagian luar struktur, yang merupakan upaya untuk memperkenalkan alam ke perkotaan.
"Tema museum ini adalah untuk menawarkan pengalaman warisan budaya Filipina, mulai dari periode Neolitik, kepada pengunjung," kata perusahaan.
Berdasarkan konsep tersebut, sanga arsitek bermaksud membangun sebuah museum yang alami dan organik dengan menggabungkan air dan penghijauan di ruang yang berbentuk gua.
Konsep ini justru bertentangan dengan citra museum yang lebih sering dikenal sebagai kotak tertutup.
Hal ini juga merupakan upaya untuk menghidupkan kembali kehidupan bersama dengan alam dan sejarah di lingkungan perkotaan.