Kemudian ruang pameran lebih kecil pada lantai kedua dan ketiga.
Museum seluas 4.500 meter persegi tersebut akan menampung lebih dari 1.000 karya seni dari berbagai negara baik seni modern dan kontemporer dari tahun 1950-an hingga kini.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 200 di antaranya merupakan karya seniman Turki.
Karya lain yang masuk dalam koleksi ini adalah Julian Opie dan Marc Quinn dari Inggris, pelukis dan pemahat AS, Robert Longo dan Sarah Morris, serta karya seniman Jepang, Tanae Chikuunsai IV.
"Dengan membuka koleksinya, kami berharap dapat menarik perhatian dunia internasional pada seni dan seniman Turki dan menegaskan kembali posisinya dalam dunia seni modern dan kontemporer," ucap Tabanca.
Kengo Kuma, arsitek di balik proyek pembangunan museum ini mengatakan desain desain tumpukan kayu yang ia rancang bermaksud memberi penghormatan pada arsitektur lokal, khususnya rumah-rumah kayu khas Ottoman.
"Inti dari proyek ini adalah keinginan untuk menciptakan hubungan antara orang-orang dan seni," ucap Kengo Kuma. "Kami ingin bangunan ini memberi sejarah dan memori kota," lanjut dia.