Desain kursi ini menceritakan berbagai emosi yang dihadapi para penderita kanker dan pertempuran yang mereka hadapi.
Bahan denim digunakan untuk mewakili semangat bertahan yang juga merupakan latar belakang yang sendu dari sebuah pertempuran melawan kanker.
Bahan ini pun telah melampaui berbagai macam proses pembatikan, simbol kekuatan dan keanggunannya.
Berhiaskan motif floral dan "parang" yang sekaligus menyimbolkan kekuatan, empati dan juga semangat.
Warna merah digunakan untuk merefleksikan keberanian, kekuatan dan juga cinta.
Sementara warna putih pada kursi menggambarkan harapan.
Perang melawan kanker adalah sebuah pertempuran yang sengit dan emosional. "Karya ini didedikasikan bagi semua yang sedang menjalaninya," tulis Airlangga.
Baca Juga : Tak Sekedar Bak Mandi, di Apartemen Ini Justru Bisa Disulap Jadi Sofa
Selain Airlangga, Januri juga menorehkan karyanya yang diberi judul "Seni itu Obat".
Menurut Januri, seperti obat, ternyata seni punya juga beberapa manfaar sebagai terapi yang menyembuhkan jiwa raga.