“Dalam ANTIREALITY, saya suka membayangkan konteks alami secara abstrak, sering kali bahkan bentuk seperti dongeng yang menonjol dengan baik dari dimensi aktual ruang ini pada saat yang sama. Dampak dari lingkungan juga terlihat selama penciptaan visualisasi di mana dunia imajiner memainkan peran kunci dalam ekspresi visual akhir," ujarnya.
“Perjalanan arsitektur saya tidak diragukan lagi masih pada tahap awal. Lebih dari satu tahun yang lalu, saya lulus dari Jurusan Arsitektur membela tesis master saya dalam Perencanaan Kota. Baik selama studi dan setelah lulus, saya memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman profesional di kantor arsitektur Skandinavia. Saat ini, saya mencoba memperluas pengetahuan saya tentang konstruksi bangunan. Tujuan saya saat ini adalah untuk mendapatkan sertifikasi profesional penuh dan itulah yang sedang saya fokuskan saat ini," pungkasnya. (*)