Sebelum menggunakan, pastikan fungsi material alam tersebut, sebagai struktur atau sekadar penutup.
Bambu misalnya, untuk struktur harus memakai bambu petung dan gombong yang punya dimensinya besar dan kuat.
Tidak boleh sembarangan. Untuk kayu bisa menggunakan jati, ulin atau bengkirai.
Lain cerita bila hanya untuk sekadar finishing atau dekorasi.
Daya tahan dan kekuatan tak menjadi prioritas. Motif, tekstur dan pemasangan menjadi tolak ukur.
2. Cek Lokasi
Dimana penempatan material yang akan dipakai, eksterior atau interior? Jika interior, maka langkah perawatan cenderung lebih sedikit.
Pelapisan sebagai perlindungan pun tak banyak, kecuali untuk aplikasi di area basah seperti kamar mandi atau dapur.
Untuk area outdoor maka pelapisan perlindungan awal dan perawatan harus dilakukan berkala.
Hujan dan sinar matahari semakin lama akan memudarkan cat pelapis dan akhirnya air dapat masuk. Kayu, bambu maupun batu pun bisa berubah warna dan mudah lapuk.
3. Pilih Pelapis