Laporan majalah Renovasi edisi 41
IDEAonline - Sekarang banyak orang tidak memahami peran penutup atap rumah.
Genting atau yang biasa kita sebut dan kenal sebagai genteng kadang diaplikasikan tak sesuai dengan model atapnya.
Pemasangannya pun yang penting menempel.
Dampaknya, saat hujan angin, atap mudah bocor. Penyetelan yang tidak tepat membuat genteng mudah melorot.
Atap punya peran yang sangat penting.
Ia melindungi ruang di bawahnya dari hujan, panas, dan angin.
Baca Juga : Mirip Stadion Sepak Bola Amerika, Atap Rumah Kaca Ini Justru Bisa Dibuka-tutup
Simak 5 hal berikut agar penutup atap terpasang sesuai peruntukannya.
Model Atap dan Konsep Bangunan
Pilih penutup atap sesuai dengan model atap rumah.
Model pelana, perisai, atau limas. Bahkan, termasuk atap setengah kuda-kuda dengan kemiringan yang cukup landai.
Ada persyaratan tertentu untuk jenis atap.
Ambil contoh, genteng dari lembaran metal. Ia tak bisa digunakan untuk sembarang model atap yang terlampau landai.
Terlalu landai menyisahkan celah sehingga angin atau air yang mudah masuk.
Jika tak kuat, angin akan mendorong atap terbang.
Celah itu juga jadi jalan air saat hujan deras. Begitu pula, genteng beton atau keramik yang ada aturan pemasangannya.Jika sudah cocok, Anda perlu menyesuaikan konsep bangunannya.
Genteng tanah liat lazim untuk rumah berkonsep etnik.
Genteng beton atau lembaran metal cocok untuk rumah berlanggam modern atau kontemporer.
Sudut Kemiringan Atap
Pastikan sudut kemiringan atap rumah sesuai dengan model gentengnya.
Misalnya, atap datar dengan kemiringan 1-4 derajat, bisa menggunakan dak beton atau lembaran metal.
Mintalah saran pakar soal pemasangan pada kelandaian atap seperti itu. Keliru memasang membuat genteng tak berfungsi maksimal.
Genteng keramik atau tanah liat lazim untuk sudut kemiringan atap 27-40 derajat.
Tentu pemasangannya akan menyesuaikan ukuran genteng terhadap jarak reng yang menumpu pada balok gording.
Dengan cara itu, genteng akan rapat dan tidak mudah melorot. Juga, air tak mudah masuk.
Baca Juga : Tidak Hanya Baja Ringan, Berikut Jajaran Material yang Cocok untuk Atap Kuat dan Tahan Lama!
Material yang Tepat
Beda genteng, beda pula jenis bahannya. Ada beton, tanah liat, metal, juga aspal.
Setiap bahan ada plus dan minusnya. Misalnya, genteng tanah liat relatif mudah menahan panas.
Berbeda dengan genteng metal. Ia mudah menerima panas dan radiasinya bisa turun ke bawah. Biasanya, genteng metal diberi lapisan peredam panas (insulator).
Juga, lubang udara yang cukup pada dinding atap. Cara ini untuk membuang udara panas yang terjebak di loteng atau ruang bawah atap.
Cara Pemasangan
Sebelum pemasangan, pastikan genteng tidak retak, tidak berpori, dan tidak meresap air.
Untuk genteng tanah liat, ketuk dan jika berdenting artinya pembakarannya sempurna.
Dengan begitu, genteng siap dipasang pada atap.
Untuk genteng pabrikasi umumnya kualitas sudah terjamin.
Namun, Anda perlu memperhatikan proses penyambungan dan jarak tumpang tindih (overlapping) antarlembar atap. Hal itu untuk mencegah kebocoran.
Baca Juga : Dak Beton Retak dan Bocor Saat Hujan, Ini Cara Mengatasinya
Ukuran yang sesuai
Sesuaikan ukuran genteng dengan ukuran atap rumah Anda.
Jika atap rumah berukuran besar, lebih efektif gunakan atap lembaran. Pengerjaan lebih cepat dan resiko bocor berkurang.
Sedangkan untuk rumah berukuran kecil, genteng lembaran akan berpotensi menghasilkan sisa, sehingga harus dipotong.
Gunakan genteng dengan ukuran kecil untuk mengurangi potensi sisa.
Semoga membantu yah IDEA lovers!(*)