Bentuk rumah burung terlihat jelas padafasad rumah ini. Sang arsitek mendesain fasad dengan bentuk kotak sama seperti rumah burung.
“Fasadnya dibikin kotak kan biar sesuai sama konsepnya. Tapi, atapnya tetap dibuat atap miring supaya pas musim hujan enggak bermasalah,” kata Mande.
Bukan hanya bagian depannya yang unik, tampilan di dalam rumah ini juga menarik. Yang paling menonjol adalah tangga warna putih.
Mande menjelaskan bahwa tangga tersebut dibuat dari material pelat besi dan perforated steel untuk railing-nya.
Penggunaan material besi untuk tangga, diakui Mande mampu memberi kesan ringan dan simpel pada rumah ini.
“Kenapa besinya dicat putih, karena warna rumahnya putih dan warna ini juga bikin rumah kelihatan lapang,” jelasnya.
Sementara itu, Ing dan Alma mengaku sempat khawatir dengan masalah bujet untuk merenovasi.
Mereka takut biaya renovasi membengkak karena kebutuhan material yang akan digunakan.
“Mereka punya Rp350 juta, dan mereka request ke saya sebisa mungkin biaya renovasi enggak lebih dari segitu.
Dengan beberapa cara, akhirnya proses renovasi rumah ini ngabisin biaya sesuai bujet, itu semua sudah termasuk material sampai biaya tukangnya,” jelas Mande.