Laporan majalah IDEA edisi 190
IDEAonline -Berkantor di rumah sudah menjadi fenomena tersendiri dalam kehidupan masyarakat modern.
Ingin punya banyak waktu untuk keluarga merupakan alasan sekaligus realita yang dihadapi oleh banyak kalangan di era modern.
Baca Juga : Inspirasi Desain WOHO, Sulap Rumah Tua Jadi Biro Arsitek Tampilannya Kekinian Banget!
Ditambah dukungan perkembangan di dunia digital yang memudahkan segala sesuatu dapat dilakukan tak peduli jarak dan waktu.
Dua hal inilah yang menjadi pendorong munculnya muncul konsep baru perkantoran yang dianggap sesuai dengan tuntutan kaum milenial, yaitu Work Office Home Office (WOHO).
Baca Juga : Bisa di Landed House Maupun Apartemen, Ini Prinsip dalam Membuat WOHO
Oleh sang arsitek, Harun Wisaksono dari Parametr Rupacita, kebutuhan tersebut direalisasikan dengan desain yang terbilang unik.
Diberi nama Theater House, rumah seluas 115 m2 ini didesain layaknya sebuah teater, lengkap dengan area duduk tribun ala gedung pertunjukan.
Menurut arsiteknya, konsep tersebut dipilih agar suasana bekerja terasa lebih dinamis dan jauh dari kesan kaku, khas suasana kerja di co-working space masa kini.
Namun, agar fungsi tempat tinggal dan area kantor bisa terbagi dengan jelas, arsitek membagi keduanya dengan perbedaan lantai.
Lantai satu dan lantai dua difungsikan sebagai co-working space. Sementara, lantai tiga digunakan sebagai area pribadi dari pemilik rumah.
Baca Juga : Akhirnya Melahirkan, Tilik Kamar Anak Raditya Dika yang Awalnya Sebuah Ruang Kantor! 'Gue Gatau Apa-apa Yah'
Setidaknya, ada lima area yang dapat ditemukan pada co-working space.
Di lantai dasar, ada ruang keluarga, meja makan, pantry, ruang rapat, serta area teater. Sementara, lantai dua khusus digunakan sebagai kantor berkapasitas 14 orang.
Baca Juga : Bantu Ciptakan Ruang Kerja Fleksibel, Studio Ini Hadirkan
Didesain secara terbuka, area teater seakan menjadi pusat dari seluruh area co-working space.
Tanpa adanya sekat, seluruh pekerja bisa saling berinteraksi satu sama lain dari sudut mana pun.
Selain sebagai pusat ruangan, teater yang berfungsi juga sebagai tangga ini menjadi penghubung antara lantai satu dan lantai dua.
“Area ini biasanya digunakan sebagai tempat workshop. Audiensnya bisa duduk di sini.
Namun, area teater bisa juga dijadikan sebagai tempat bekerja apabila para co-workers bosan bekerja di lantai dua. Jadi, fleksibel mau bekerja di mana saja,” ujar si arsitek.
Karena luas hunian yang terbatas, penggunaan furnitur multifungsi dijadikan solusinya.
Baca Juga : Reino Barack Miliki Jejak Keluarga Konglomerat, Ini Dia Kerajaan Bisnis Milik Mertua Syahrini
Misalnya, pada area kerja di lantai dua. Railing yang berfungsi sebagai pembatas digunakan juga sebagai meja kerja.
Selain itu, hal unik lain juga ditemukan pada kamar tidur dari pemilik rumah. Berbentuk furnitur lipat, kasur sebagai area tidur bisa juga digunakan sebagai papan tulis apabila sedang tidak digunakan.
Baca Juga : Suami Yuanita Christiani Miliki Kerajaan Bisnis, Salah Satunya Pengolahan Air Limbah! Warganet: Auto Mewek
Untuk memecah kekakuan fungsi kantor dan rumah tinggal, arsitek mendesain ruang-ruang yang bisa digunakan secara bersamaan oleh pemilik rumah serta co-workers yang sedang menyewa kantor ini.
Di lantai dasar, ada pantry dan ruang keluarga yang bisa dipakai bersama-sama, serta rooftop di lantai teratas yang bisa juga dijadikan area berkumpul.
Dengan begini, fungsi kantor sekaligus tempat tinggal pun bisa berjalan secara beriringan.
(*)