Idenya ia dapatkan dengan rajin-rajin melihat Pinterest. “Karena ruangannya kecil, jadi penting (menggunakan) furnitur custom agar ruangan tidak terasa sesak atau sempit,” ujarnya.
Nindya berpesan, jangan terintimidasi dengan kata custom yang memberikan kesan membuat bujet renovasi membengkak.

Apartemen 24 m2 Hemat dengan Furnitur Buatan Sendiri
Justru, Nindya sudah membuktikan bahwa dengan membuat sendiri, bujet menjadi lebin minim.

Apartemen 24 m2 Hemat dengan Furnitur Buatan Sendiri
Meskipun ia harus mengeluarkan usaha lebih seperti mencari material, memikirkan konsep, hingga datang langsung ke tukangnya.
Baca Juga: Bangkitkan Kenangan, Ruang Tamu Satu Ini Sukses Buat Kamu Betah Berlama-lama!
Pertama adalah memperhatikan ketebalan dari furnitur, misalnya lemari atau kabinet yang memiliki ketebalan standar 60 cm.
Di ruangan kecil, ukuran ini akan terasa terlalu tebal sehingga memakan ruang. Nindya membuat furnitur dengan ketebalan 35-40 cm sehingga hasilnya lebih pas dan “manis”.
Gimana menurut IDEA lovers, selamat mencoba! (*)