Laporan Majalah IDEA edisi 171
IDEAonline -Banyak orang yang berpikir bahwa kamar kos merupakan tempat tinggal sementara, sehingga kenyamanannya boleh diabaikan.
Para pengusaha rumah kos tak jarang mengutamakan keuntungan sehingga kuantitas kamar lebih penting daripada kualitasnya.
Baca Juga: Sering Terabaikan, Begini Cara Pemilik Rumah Gunakan Bawah Tangga Sebagai Musala!
Dengan luas lahan 120 M persegi,Andy Rahman Architect ingin lebih memanusiakan penghuni rumah kos.
Biro arsitek ini membuktikan bahwa dengan siasat desain yang tepat, kenyamanan penghuni rumah kos tidak perlu dikorbankan.
Bahkan ini dapat diwujudkan melalui hal-hal kecil dan solusi sederhana.
Pengudaraan menjadi pertimbangan utama sang arsitek, mengingat lokasi rumah kos di Surabaya yang panas dan lembap.
Aliran udara ke dalam bangunan 3 lantai ini disuplai melalui celah selebar 80 cm yang dibuat di sepanjang sisi bangunan.
Baca Juga: Ingin Menambah Luas Taman, Ikuti Layoutnya Ideal di Lahan Terbatas