Seluas 48 M, Begini Cara Pintar Menyiasati Hunian dengan Plafon Miring

Laporan Tabloid Rumah Edisi 205

IDEAonline -Siapa yang tak mau sukses di masa mudanya? Begitu pula Roni, wirausahawan muda yang usianya baru menginjak 25 tahun.

Berbagai bidang investasi ia geluti, salah satunya properti.

Baru-baru ini, Roni membeli sepetak tanah perumahan yang kavelingnya tak begitu luas, yakni 8 m x 6 m.

Walau statusnya masih bujang, ia berniat membangun sebuah rumah di lahan yang mungil ini sebagai hunian sementaranya.

“Aku baru saja membeli tanah perumahan di daerah Cileungsi.

Kaveling sengaja dipilih yang paling kecil karena pertimbangan kebutuhan ruang yang sedikit dan hanya aku tempati sendiri untuk sementara waktu sebelum aku menikah nanti.

Jadi, rencananya aku cuma mau buat 1 lantai dengan atap yang tinggi.

Carport luas, ruang tamu juga los, karena temen-temen sering kumpul bareng,” pesan Roni.

Konsep rumah studio dipilih sebagai pendekatan desain rumah mungil milik Roni.

Ruang-ruang yang terbentuk pun diolah saling berinteraksi, tanpa menggunakan banyak sekat.

Salah satunya dengan mengolah ruang di bawah atap (attic) secara maksimal.

Hasil akhirnya, desain rumah ini menciptakan keakraban emosional dengan si pemilik rumah yang berjiwa muda.

Ruang tamu los

Ruang tamu los yang bergaya minimalis, selain berguna sebagai area berkumpul juga menjadi ruang santai dan baca.

Hal tersebut didukung pula dengan adanya rak buku pada dinding built-in.

Selain itu, yang tak luput dari perhatian adalah warna.

Dominasi warna memang putih, namun warna merah juga dihadirkan dalam desain interiornya, baik pada furnitur, aksen dinding dan sebagai aspek psikologis yang membara.

Ruang Attic

Di atas ruang santai atau ruang tamu terdapat attic (ruang di bawah kemiringan atap) berupa kamar tidur utama yang material lantainya menggunakan kalsiboard berangka besi sehingga lebih ringan.

Di samping itu agar terkesan lebih luas, plafon pun dibuat miring mengikuti bentuk atap.

Kondisi ini didukung pula dengan tidak digunakannya pintu dan dinding pembatas dengan ruang di bawahnya.

Akan tetapi hanya ada railing dan sebuah tangga yang membagi kedua zona ruang tersebut.

Tangga

Tangga dibuat simpel dengan rangka besi hollow dengan trap kayu.

(*)