Besi, kayu, kaca, dan semen ekspos digunakan sebagai material fasad. Desain fasadnya pun terbilang unik, terdiri dari dua bentuk, yakni kotak dan segitiga dengan lis besi.
Baca Juga: Nyamuk Mudah Berkembang Biak Saat Pergantian Musim, Coba Hadirkan Angin Buatan!
Dengan desain seperti ini, dari luar, rumah tampak seperti memiliki dua massa bangunan yang berbeda.
Masuk ke dalam hunian, area foyer serta ruang keluarga yang menyatu tanpa sekat menjadi ruang yang pertama kali terlihat. Ruang keluarga pada hunian ini terbilang mungil, lebarnya hanya 3,5 m.
Solusinya, sang arsitek mendesain ruangan dengan plafon yang tinggi, lengkap dengan skylight. Selain memberi efek luas, skylight juga dapat memasukkan cahaya alami ke dalam ruangan.
Di rumah ini, kaca transparan menjadi material dominan yang membuat rumah terlihat terang.
Pada siang hari, cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah menciptakan bayangan yang dramatis.
Untuk mengatasi suara bising ketika hujan dan panas matahari yang menyengat kala siang hari, pemilik rumah mengganti atap polikarbonat dengan kaca 20% agar panasnya tetap tersaring.
Baca Juga: Inilah Solusi dari 5 Masalah Pemipaan yang Sering Muncul di Rumah
Menurut Neysa, rumah yang terang bisa membuatnya produktif.