IDEAonline -Jika Anda tak ingin taman yang indah menjadi rusak karena terinjak-injak, buatlah jalur sirkulasi yang tepat.
Selain lebih aman, elemen ini bisa menjadi aksen pada taman.
Baca Juga: Simak 10+ Cara Mengusir Ular, Cicak dan Tikus di Rumah, 'Hindari Menumpuk Barang'
Taman, baik yang ukurannya luas maupun terbatas akan membuat rumah terasa lebih hidup dan asri.
Desain taman biasanya disesuaikan dengan bentuk dan lokasi tanahnya.
Untuk itu, tanaman perlu ditanam dalam beberapa posisi dan kelompok membentuk pola tertentu.
Ada yang ditanam di tepi, di tengah, atau bahkan vertikal menempel pada dinding.
Baca Juga: Enggak Nyangka, Kamar Tidur Bisa Dibuat Layaknya Taman Bermain, 'Phobia Ketinggian Jangan Ikutan'
Untuk menutupi tanah di sekitar taman digunakan batu kerikil atau tanaman penutup (groundcover) misalnya rumput, kucai, atau kacang-kacangan.
Tanaman peneduh, tanaman besar, dan tanaman penutup yang membentuk paduan keindahan hijaunya dedaunan dan warna-warni bunga, akan membuat kita tak bosan-bosannya menikmatinya.
Baca Juga: Doyan Nongkrong? Yuk Desain Pencahayaan Ruang Makan Outdoor Sendiri, Mudah dan Murah!
Untuk menjaga keindahannya tentu saja tanaman ini perlu dipelihara atau dirawat, misalnyadisirami dan diberi pupuk.
Lakukanlah dengan cara yang benar. Jangan sampai rumput hijau yang indah terinjak-injak saat kita merawat atau menyiram tanaman lainnya.
Jalan keluarnya adalah buatlah jalan yang melintasi tamah sebagai jalur sirkulasi orang untuk menyusuri dan menyirami taman.
Jalan ini biasanya disebut jalan setapak.
Dengan jalan setapak, tanaman pun tidak rusak terinjak-injak, dan sebaliknya kaki kita pun tidak kotor karena menginjak tanah yang basah.
Jadi, jalan setapak berfungsi sebagai penunjuk arah melintasi taman sekaligus pelindung tanaman dari injakan kaki manusia.
Baca Juga: Agar Tidak Gelap dan Pengap, Begini Cara Desain Kamar Mandi Bawah Tangga!
Jenis Material
Kadangkala orang mengidentikkan jalan setapak ini dengan stepping stone, yaitu batu pijakan yang terbuat dari semen dan mudah kita temui stepping stoneberupa koral sikat dalam berbagai ukuran dan bentuk, misalnya misalnya oval, kotak, bulat, dan hati.
Sebetulnya tak ada batasan material untuk dijadikan jalansetapak. Anda bisa mengolah kayu, batu alam pipih, dan keramik untuk mempercantik taman Anda.
Yang perlu diperhatikan adalah materialnya kuat, tidak licin, aman, dan tentu saja menarik. Jika Andaingin kesan natural, pilihlah kayu yang menonjolkan keindahan uratnya dalam garis potongan vertikal maupun horizontal.
Baca Juga: Hindari Cibiran Tetangga Maha Benar, Yuk Patuhi Aturan Membangun Rumah, 'Jangan Lupa Izin'
Namun Anda pun perlu memahami kekurangannya. Jika kayu terkena air berlebihan maka akan membuatnya berlumut dan lapuk.
Pilihan lainnya adalah batu alam pipih, kerakal, atau kerikil yang bisa langsung ditebarkan di jalur yang dikehendaki.
Atau, Anda bisa mengolah sendiri bahan adukan semen yang dibuat menjadi berbagai bentuk, misalnya penampang pohon, daun, atau bunga yang tentulah akan terlihat menarik saat dipijak.
Untuk Aksentuasi
Untuk menambah kenyamanan taman, pemilik rumah kadangkala menempatkan relief, kolam ikan, gazebo, atau bahkan kolam renang di taman.
Baca Juga: 4 Artis Ini Miliki Fasad Bergaya Klasik, Ada yang Senilai Rp17 Miliar!
Ada pula yang menempatkan musala di sudut taman yang dilengkapi dengan area basah untuk mengambil air wudhu.
Jalan setapak yang mengarah ke musala bisa difungsikan sebagai jalur yang menyambung dari tempat wudhu yang tempatnya bisa dekat atau berjauhan dari musala.
Jalan setapak pun seolah-olah menjadi jalur “suci” setelah berwudhu.
Jalan setapak juga bisa menjadi jalur sambungan yang menuju ke arah lain, misalnya taman dinding,water wall, kolam ikan, atau kolam parit.
Jalan setapak bisa dibentuk”ditaburi” kerikil.
Di pasaran jugamenjadi jembatan penyeberangan dari arah taman ke kolam ikan dengan maksud agar orang tidak terpeleset ketika melintasi kolam untuk menikmati keindahannya atau membersihkannya.
Jadi, selain sebagai jalur lintasan, jalan setapak juga menjadi aksen yang menawan pada taman.
Baca Juga: Dibawah 50 M, Ini Inspirasi Hunian Mungil Karya Arsitek Dalam Negeri
Keberadaan jalan setapak yang membelah taman atau di tepi taman menjadi elemen menarik yang menambah detail taman.
Jalan setapak bisa dijadikan pembatas elemen lunak pada taman, yaitu rumput dengan elemen keras, misalnya lantai dan dinding rumah.
Tak hanya dipasang di taman luar, jalan setapak juga bisa diaplikasikan pada taman dalam ruang, sebagai penghias sekaligus memudahkan orang bergerak pada area yang relatif terbatas.
Menentukan JalurSetapak
Sebelum membuat jalan setapak, sebaiknya Anda membayangkan dahulu arah atau alur jalan yang ingin dijangkau.
Perhitungkan berapa jalur yang perlu dibuat dan berapa panjang jalan yang ingin Anda terapkan pada jalan setapak.
Jika Anda memakai batu sikat yang siap pakai, maka Anda akan tahu berapa buah jalan setapak yang akan dipasang.
Jarak antara pijakan yang satu dan yang lainnya jangan terlalu jauh karena dapat menyebabkan Anda terpeleset, dan sebaliknya jika telalu berdekatan maka langkah kaki terasa kurang nyaman.
Umumnya, jarak yang nyaman adalah 25—30 cm, atau tentukan sendiri jarak ideal untuk langkah kaki Anda.
Jika Anda tak ingin adanya jarak pada jalan setapak, maka buatlah jalur yang ditutup memakai kerikil yang ditebarkan seperti pematang di sawah.
Penyambung Fungsi Ruang
Jalan setapak tidak hanya bisa diterapkan pada taman, tetapi juga pada area-area lain yang dimaksudkan untuk memandu langkah orang lain menuju suatu tempat.
Di sini peran jalan setapak lebih sebagai jalur sirkulasi orang dari dan ke suatu tempat.
Misalnya, jalur masuk ke pintu masuk utama, ke carport, atau ke area servis yang mungkin tempatnya terpisah dari bangunan utama.
(*)