Laporan Majalah IDEA edisi 136
IDEAonline -Layaknya taman bermain, kamar satu ini bisa bikin kamu betah di rumah terus.
Tapi hati-hati yah untuk para pembenci ketinggian, diwajibkan jangan naik, karena takut enggak bisa turun!
Kamar ini pas banget untuk remaja yang menyukai aktivitas di dalam ruangann mulai dari membaca, ngobrol bareng sahabat, dengerin musik hingga belajar.
Baca Juga: 4 Artis Ini Miliki Fasad Bergaya Klasik, Ada yang Senilai Rp17 Miliar!
Bahkan, saat ia butuh untuk menyendiri, kamar ini bisa jaditempat terbaiknya untuk bersembunyi.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, arsitek dan desainer interior Ari Sukaton merancang kamar tidur yang unik ini untuk salah satu keponakannya.
Baca Juga: Fresh dengan Gaya Skandinavia, Intip Hunian Dalam Negeri di Bawah 150 M
Kamar yang luasnya sekitar 18 m2 ia manfaatkan area vertikalnya secara maksimal, sehingga tercipta sebuah kamar yang dilengkapi area duduk khusus yang terpisah dengan area tidur.
Dengan memanfatkan rangka baja, Ari mendesain lantai mezanin seukuran sebuah matras sebagai area tidur.
Di bawah area tidur itu sebuah sofa L berwarna merah atraktif diletakkan.
Baca Juga: Dibawah 50 M, Ini Inspirasi Hunian Mungil Karya Arsitek Dalam Negeri
Tangga menuju mezanin berada di sisi kanan sofa sehingga tak menghalangi alur sirkulasi.
Di hadapan sofa, Ari memanfaatkan lagi area vertikal untuk rak terbuka dan tertutup, juga meja belajar yang terhubung langsung dengan kabinet pakaian. Kamar berkonsep kompak ini berbentuk L.
Pintu masuknya berada di sebelah area duduk. Begitu pintu dibuka akan langsung berhadapan dengan kabinet pakaian.
Baca Juga: Barcelona Chair, Begini Tampilan Modern Kursi Sepanjang Masa
Pintu-pintu kabinet pakaian menggunakan cermin sehingga ruang terkesan lapang dan praktis untuk mematut diri. Ruang ini didominasi warna putih.
Sementara, lantainya menggunakan parket cokelat kopi, dengan warna merah yang diterapkan pada sofa dan karpet sebagai aksennya.
Sungguh ruang tidur yang fungsional, stylish, dan modern.
Jika lahan horizontal tak mungkin ditambah, mengapa tidak memanfaatkan lahan vertikal?
Area ke atas yang dibatasi oleh dinding dapat kita optimalkan untuk beragam fungsi. Beberapa telah teraplikasi di kamar tidur ini.
1. Rak terbuka atau tertutup. Rakrak itu menjadi tempat yang baik untuk menyimpan buku-buku, peralatan tulis menulis, benda koleksi, dan pernak-pernik.
2. Lemari hingga batas plafon. Manfaatkan sisi dinding hingga mencapai batas plafon untuk dijadikan lemari.
Sisi yang terjangkau untuk menyimpan pakaian dan barang-barang yang digunakan sehari-hari, sedangkan sisi yang tak terjangkau untuk menyimpan barang-barang besar atau yang jarang digunakan.
Baca Juga: Enggak Kalah Mewah Senilai Rp20 Miliar, Ini Perbandingan Rumah Jennifer Dunn yang Dulu dan Sekarang!
3. Meja tulis yang terkoneksi dengan kabinet.
Jangan biarkan meja tulis berdiri sendiri. Buat dia menyatu dengan kabinet sehingga ruang dapat dimanfaatkan optimal.
4. Mezanin. Jika ruang memiliki langit-langit yang cukup tinggi, kita dapat menambah lantai mezanin.
Jika tinggi lantai mezanin hingga ke plafon tidak cukup untuk berdiri orang dewasa, gunakan untuk ruang tidur atau gudang.
Baca Juga: Enggak Kalah Mewah Senilai Rp20 Miliar, Ini Perbandingan Rumah Jennifer Dunn yang Dulu dan Sekarang!
Sementara ruang yang terdapat di bawah mezanin, bisa dijadikan ruang lain.
5. Anak tangga untuk penyimpanan. Anda dapat menerapkan konsep anak tangga yang dibangun dari laci-laci sehingga tempat penyimpanan Anda semakin banyak.
6. Sekat ruang dari kabinet. Daripada membangun sekat ruang dari tembok bata, lebih bermanfaat jika ruang-ruang disekat menggunakan kabinet customized
(*)