LaporanTabloidRUMAHEdisi 212
IDEAonline -Warna adalah bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari, termasuk juga saat berada di dalam ruangan.
Warna-warna yang mencolok, biasanya akan menarik perhatian orang.
Ya, dibandingkan dengan furnitur, tema ruang, atau aksesori, warna di dalam ruangan akan jauh lebih cepat diserap oleh mata.
Baca Juga: Danone-AQUA Perkenalkan Botol 100% Hasil Daur Ulang di Jakarta
Contohnya bisa disimak lewat beberapa ilustrasi berikut ini.
Dalam kasus lain, tentu kita menyadari banyak perusahaan yang memilih warna tertentu sebagai warna perusahaan atau corporate color.
Warna tersebut menjadi pengikat setiap aktivitas dan tema yang diangkat perusahaan.
Pernah tahu alasan mengapa pendukung sepak bola begitu fanatik membela kesebelasan kesayangannya? Itu juga karena pengaruh sebuah warna.
Warna oranye Persija Jakarta, misalnya, bisa menyihir pendukungnya untuk menjadi begitu bersemangat.
Coba kalau warna oranye diganti dengan biru yang lebih menenangkan, bisa saja semangat mereka tidak akan jadi sebesar saat mereka mengenakan seragam oranye kebanggaan mereka itu.
Baiklah, berikut ini kita akan mencoba mengangkat ilustrasi di atas dan bagaimana warna menjadi sebuah unsur yang sangat penting dalam mengangkat sebuah tema ruang.
1. Ruang memiliki tema
Ruang pada dasarnya selalu memiliki sebuah tema, disadari atau tidak.
Baca Juga: Baru Saja Berulang Tahun, Istri Pangeran ini Jual Rumah 25 Milliar!
Ya, karena salah satu tema yang paling dasar dari sebuah ruang berangkat dari fungsi.
Misalnya, ruang makan, maka fungsi dasar atau tema dasar yang akan kita aplikasikan adalah apapun yang terkait dengan kegiatan di ruang makan, yaitu kegiatan makan.
Baca Juga: Baru Saja Berulang Tahun, Istri Pangeran ini Jual Rumah 25 Milliar!
Namun, “fungsi ruang” sebagai tema dasar dapat terus digali dan diuraikan lagi menjadi tema yang lebih khusus, misalnya ruang makan dengan tema ruang makan ala Bali, atau ruang makan lesehan gaya saung Sunda, dan sebagainya.
2. Menentukan pemilik tema ruang
Selain berangkat dari fungsi sebuah ruang, tema bisa diangkat dari aktivitas tertentu yang mewakili keinginan, kepribadian, atau hobi sang pemilik rumah.
Sebuah ruang disarankan memiliki sebuah tema, bisa apa saja.
Kalau bisa, pemilik ruanglah yang menentukan tema yang akan dipilih, karena dialah yang sehari-hari akan banyak beraktivitas di sana.
Untuk ruang anak misalnya, berikanlah kesempatan anak untuk berkreasi menata tema ruang mereka.
Sedangkan untuk dapur dan ruang makan yang merupakan daerah “kekuasaan” ibu, maka ibulah yang berhak memilih tema di sana, dan seterusnya.
3. Rancangan tema dan warna
Menerjemahkan sebuah tema, selain dengan menggunakan berbagai perabot, aksesori, dan atribut yang terkait dengan tema, bisa juga menggunakan warna.
Baca Juga: Hati-hati Akibatknya Fatal, Yuk Ciptakan Kamar Mandi Ramah Anak!
Warna bisa menjadi penyatu tema yang kuat.
Dengan menggunakan 1 atau 2 warna yang dominan, setiap perabot, baik yang terkait langsung dengan tema ataupun yang tidak terkait sekalipun, akan terasa menyatu.
Di ruang makan misalnya, makanan akan terasa jauh lebih lezat bila piring makan, gelas, mangkuk, vas bunga, sampai taplak mejanya memiliki kesamaan warna, misalnya kuning dan hijau apel.
Baca Juga: Hati-hati Akibatknya Fatal, Yuk Ciptakan Kamar Mandi Ramah Anak!
Coba bayangkan, meskipun tema perabot ruang makan kita sama, bila masing-masing memiliki warna berbeda-beda, peranti makan tersebut akan terkesan campur aduk dan tidak memiliki sebuah rancangan tema yang baik.
(*)