IDEAonline -Agar sel-sel otak bisa bekerja dengan giat, kita membutuhkan ruang kerja yang nyaman, memiliki privasi, sekaligus inspiratif.
Baca Juga: Perhatikan Jarak Antara TV dan Tempat Duduk, Simak Do & Don’t di Ruang Keluarga
Bila itu tersedia, bukannya tak mungkin karya-karya besar lahir di ruang kerja pribadi Anda.
Mungkin, ada berpuluh-puluh alasan mengapa seseorang harus bekerja di rumah. Bekerja dalam arti mencari penghasilan.
Bisa karena memang tak punya kantor alias memiliki usaha yang digerakkan dari rumah, bisa karena punya kantor tapi jam kerja tak mencukupi untuk menyelesaikan pekerjaan, atau bisa juga karena ingin cepat-cepat bertemu dengan keluarga sehingga mereka memilih meneruskan bekerja di rumah.
Apapun alasan yang Anda ungkapkan, selama Anda sering bekerja di rumah, tentu Anda membutuhkan ruang atau tempat untuk bekerja.
Untuk mudahnya, mari kita sebut saja ruang ini dengan sebutan “ruang kerja”, sekalipun bentuknya tak selalu berupa ruang khusus.
Ruang kerja yang baik tentunya memiliki atmosfer yang sanggup memompa kinerja Anda.
Atmosfer yang seperti apa, itu sangat tergantung pada jenis pekerjaan serta selera dan kebutuhan Anda. Seorang konsultan keuangan, tentu membutuhkan suasana ruang kerja yang berbeda dengan seorang arsitek.
Seorang penulis novel, bisa jadi menginginkan penataan yang berlawanan dengan seorang guru.
Suasana ruang kerja juga sangat bersifat personal, sesuai dengan karakter orang yang akan menggunakannya.
Baca Juga: Seharga Rp28 Milliar, Rumah Bekas Kasus Pembunuhan Ini Miliki Interior yang Bikin Takjub!
Yang jelas, ruang ini haruslah sehat, nyaman, rapi, dan tentu saja berpenampilan menarik.
Sehingga Anda tidak akan malu mengajak rekan bekerja bersama Anda di ruang ini.
Ruang kerja juga perlu dilengkapi furnitur yang memenuhi syarat sesuai standar yang berlaku nasional. Dengan furnitur yang baik, Anda pun bisa bekerja dengan nyaman.
Selain Nyaman Juga Harus Sehat
Sebuah ruang kerja, sekecil dan sesederhana apapun, haruslah memenuhi syarat dari segi kesehatan dan kenyamanan.
Ruang yang sehat akan membuat fisik Anda “tahan” untuk berlama-lama bekerja di sana. Sedangkan ruang yang nyaman akan membuat pikiran Anda sanggup diajak bekerja secara optimal.
Untuk memenuhi dua syarat dasar ini, ada beberapa elemen yang perlu Anda perhatikan.
PencahayaanSebuah ruang kerja sebaiknya dilengkapi jendela kaca dengan ukuran yang memadai untuk penerangan optimal di siang hari. Ruang dengan pencahayaan “tanggung” akan membuat Anda malas menyalakan lampu, sementara mata Anda harus bekerja ekstra.
Untuk malam hari, tentu Anda membutuhkan penerangan dari lampu.
Untuk general lighting, pilihlah lampu dengan cahaya putih yang merata di setiap ruangan sehingga tidak menimbulkan bayangan di beberapa titik.
Bila Anda terpaksa menempatkan ruang kerja di dalam kamar tidur, atau bila Anda membutuhkan cahaya tambahan, Anda bisa menggunakan lampu meja yang dilengkapi kap (task lighting).
Pilihlah bola lampu yang tidak terlalu terang, karena posisi lampu ini dekat dengan mata.
PengudaraanRuang kerja yang pengap dan panas akan membuat Anda cepat merasa lelah. Karena itu sebaiknya ruang kerja memiliki bukaan lebar yang bisa mengundang angin masuk ke dalam, setidaknya pada siang hari.
Jangan lupakan ventilasi di bagian atas jendela untuk sirkulasi udara pada saat jendela ditutup.
Bila tidak dimungkinkan untuk membuat bukaan lebar, alternatifnya adalah Anda harus menggunakan pendingin udara.
Pemandangan dan Suara
Baca Juga: Lahir dari Keturunan Raja, Kini Injak Usia 52 Tahun, Intip Tampilan Paramitha Rusady dan Huniannya yang Jarang TersorotRuang kerja membutuhkan akses ke “pemandangan indah” dan suara merdu.
Menghadap taman, menghadap jendela, atau berdekatan dengan kolam air mancur adalah beberapa lokasi yang baik untuk ruang kerja.
Adanya pemandangan indah membuat Anda bisa mencuri waktu untuk mengistirahatkan mata di sela-sela waktu kerja Anda.
Sedangkan suara air, bagi sebagian orang akan menenangkan, sementara bagi sebagian lainnya bisa membantu berkonsentrasi.
(*)