Artinya, selama 8 jam tersebut, kamu langsung bersentuhan dengan perangkat tidur—mulai dari seprai, bantal, guling, dan selimut.
Pernahkah kamu berpikir, intensitas tinggi sang penghuni dengan area tidur menjadi salah satu sasaran empuk bagi kuman dan bakteri untuk bersarang?
Meskipun kamu rajin membersihkannya setiap hari dan rutin mencucinya sebulan sekali, kebersihan perangkat tidur ini belum tentu terjamin.
Ingatlah, setiap hari, kamu meninggalkan ampas metabolisme tubuh—seperti sel kulit mati, minyak, keringat, air liur, dan cairan lainnya—di perangkat-perangkat tidur tersebut.
Ditambah lagi, debu dan kotoran lain—seperti remah-remah makanan—mudah terikat oleh kain seprai.
Satu hal yang harus kamu ketahui, ampas metabolisme tubuh tersebut ternyata bisa mengundang organisme lain, seperti kutu dan tungau, untuk menghampirinya.
Contohnya adalah sel-sel kulit mati.
Normalnya, setiap hari, seorang manusia melepaskan kurang lebih satu juta sel kulit mati.
Baca Juga: Biar Engga Tambah Penuh, Ini Tips Bikin Tangga di Rumah Mungil
Terlebih lagi, ketika sedang tertidur lelap. Yang menjadi masalah, keberadaan sel-sel kulit mati ini merupakan santapan favorit bagi tungau, hewan kecil bertungkai delapan, yang dapat menyebarkan penyakit bagi manusia.
Alhasil, tungau pun gemar mampir dan bersarang di balik seprai.