IDEAonline-Jangan heran bila ada tanaman di rumah Anda yang mati karena tak terawat.
Tak semuanya disebabkan karena minimnya air.
Baca Juga: Dianggap Simbol Kekayaan, Ternyata Ini yang perlu Diketahui Sebelum Memelihara Bonsai
Bisa juga karena terserang hama penyakit.
Jika Anda mengalami kejadian seperti ini, mungkin Anda langsung berpikir dan menduga jika layunya atau mengeringnya tanaman ini disebabkan kurangnya pasokan air.
Asumsi Anda bisa benar dan juga bisa salah.
Layunya tanaman tidak semua disebabkan karena kurangnya air.
Ada kemungkinan, tanaman mati karena terserang hama penyakit.
Untuk mengetahui apakah matinya tanaman karena kandungan airnya kurang atau tidak, segera cek kondisi media tanamnya.
Masukkan jari telunjuk Anda ke dalam media tanam.
Bila terasa kering, maka tanaman mati karena kekurangan air.
Untuk menyembuhkannya, letakkan tanaman tersebut di bawah sinar matahari pagi.
Lakukan pemangkasan daun yang lain untuk peremajaan.
Hal ini bertujuan agar tanaman menjadi segar danbisa tumbuh serta berbunga kembali.
Setelah pemangkasan, lakukan penyiraman.
Baca Juga: Sempat Diisukan Menjadi Istri Kedua Konglomerat, Begini Rumah Mewah Milik Bunga Zainal
Yang perlu diperhatikan, jangan langsung memberi pupuk pada tanaman.
Beri jeda waktu lebih dari 7 hari.
Hal ini mengingat dalam kondisi tanaman yang sedang stres, sehingga tanaman justru tidak bisa menyerap pupuk dengan baik.
Jika ternyata jari tangan Anda terasa lembap ketika Anda mencelupkannya ke media tanam, ini berarti tanaman tidak ada masalah dengan kebutuhan air.
Ada kemungkinan tanaman Anda terserang penyakit.
Tanaman layu yang bukan karena masalah air, harus segera diselamatkan.
Perlu Adaptasi
Jika Anda meletakkan beberapa tanaman di dalam ruang ketika pergiuntuk waktu yang cukup lama,jangan langsung menyiram tanaman tersebut.
Sebaiknya, keluarkan tanaman tersebut agar terkena sinar matahari sebelum jam 11 siang.
Setelah itu, baru Anda bisa menyiramnya.
Hal ini bertujuan agar tanaman tidak “stres”.
Setelah kurang lebih 7 hari, beri pupuk untuk pertumbuhannya.
Artikel ini pernah tayang diTabloidRUMAHEdisi 221 (*)