Akibat penurunan jumlah penduduk ini, beberapa fasilitas kota seperti restoran dan sekolahan juga menghadapi penutupan.
Pada tahun lalu, tercatat ada 40 kematian di kota itu dibandingkan kelahiran yang hanya berjumlah 10.
Selain itu, penyebab lainnya adalah penduduk asli berbondong pergi dari kota itu untuk pergi ke Turin dan mencari pekerjaan.
Walikota, Giovani Mattiet mengatakan, "Sekolah kami setiap tahun menghadapi risiko ditutup karena beberapa murid. Saya tidak bisa membiarkan ini terjadi."
"Kami ingin menarik sebagian besar orang muda dan profesional yang bekerja dari jarak jauh atau bersedia memulai kegiatan di sini," katanya.
"Ada lusinan toko, bar, restoran, dan butik tertutup yang menunggu orang baru untuk menjalankannya," tambahnya.
"Locana menawarkan gaya hidup sehat, makanan lezat, dan pameran cerita rakyat sepanjang tahun," terangnya.
Meski kota ini kecil, kota ini kaya karena memiliki energi hidroelektrik yang dijual ke negara Italia.