Follow Us

Anti Konsumtif untuk Kelola Perabot, Ini Pakem yang Harus Ditaati!

Johanna Erly Widyartanti - Minggu, 10 November 2019 | 12:00
Lebih mengutamakan membeli barang fungsional daripada dekoratif.
FoTo Aldi- Properti Ikea, Alam Sutera

Lebih mengutamakan membeli barang fungsional daripada dekoratif.

IDEAOnline-Jika ruang di rumah sudah tidak bisa diubah dan luasnya pun tak bisa ditambah, apa yang harus dilakukan?

Tak ada cara lain, kecuali lebih cermat menata barang, memanfaatkan sudut-sudut ruang yang “lagi nganggur”, dan memberdayakan perabotan agar fungsinya lebih optimal.

Inilah inti dari manajemen barang di rumah.

Ruang dan perabot bisa terpakai dengan baik dan efektif dalam penggunaannya.

Penggunaan ruang yang efektif berarti setiap bagiannya dapat bermanfaat bahkan berfungsi ganda (multifungsi).

Hal ini bisa dilakukan dengan meletakkan perabot yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga: Tak hanya Desain, Pola Hidup Ini Bikin Rumah Mungil Nyaman Ditinggali

Baca Juga: Simpan Sesuai Karakter, Ini Storage Ideal untuk Buku, Sepatu dan Baju

Perabot disesuaikan arsitektur bangunan, ukuran dan desainnya.
FOTO YANNIS RUDOLF PRATASIK • PROPERTI RIZA HARUMUKTI & ASTRI PUJI LESTARI, JAGAKARSA, JAKARTA SELAT

Perabot disesuaikan arsitektur bangunan, ukuran dan desainnya.

Di luar dari tata kelola barang dan perabot, satu hal yang tidak boleh dilanggar adalah budaya anti-konsumtif.

Apa saja yang terkandung dalam budaya anti-konsumtif terkait dengan barang-barang di rumah?

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular