IDEAOnline-Kamar mandi kini tak hanya sebagai tempat membersihkan diri, tetapi juga relaksasi sejenak dari rutinitas.
Dengan penataan yang tepat, bukan tak mungkin, kamar mandi jadi area favorit di dalam rumah.
Pernahkah Anda merasakan gerah dan lelahnya tubuh setelah beraktivitas seharian, hilang seketika setelah mandi? Itulah fungsi utama dari mandi.
Tak hanya membersihkan tubuh, mandi juga mampu merilekskan pikiran kita karena melancarkan peredaran darah.
Begitu juga dengan sisi psikologis. Dengan mandi, kita jadi merasa segar dan wangi sehingga rasa percaya diri terdongkrak seketika.
Untuk meningkatkan kenyamanan saat mandi, salah satu hal yang perlu kita perhatikan adalah desain kamar mandi itu sendiri.
“Bila didesain dengan baik, maka orang akan lebih semangat untuk mandi dan betah berlama-lama di dalamnya,” ujar Agus Chandra, desainer interior dari Chromatic Design.
Selain estetika, sebuah desain juga harus mementingkan keamanan dan kenyamanan sang pemilik. Lalu apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum kita mendesain sebuah kamar mandi?
Letakkan Dengan Tepat
Kamar mandi, walaupun keberadaannya sangat penting, biasanya menjadi ruang yang mendapat bagian paling kecil dalam sebuah rumah.
Untuk itu, kita perlu memperhatikan letak peralatan sanitari ini agar nyaman ketika digunakan.
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam peletakan adalah ukuran.
Besar kecilnya kamar mandi ini nantinya akan memengaruhi pengaturan sanitari yang digunakan seperti kloset, shower, wastafel, dan bathtub.
Jangan Abaikan Cahaya dan Udara
Kamar mandi sudah didesain dengan baik namun terasa pengap, gelap, dan bau? Mungkin ada yang salah dengan cahaya dan sirkulasi udaranya.
Prinsip terpenting dalam menjaga kesehatan kamar mandi adalah menjaga kamar mandi tetap kering dengan menghadirkan bukaan sebagai pintu cahaya matahari dan ventilasi.
Jika bukaan mustahil diadakan, kamar mandi dapat mengandalkan bantuan dari lampu dan exhaust fan untuk menggantikannya.
Lengkapi Dengan Teknologi
Seiring dengan waktu, teknologi sanitari juga terus berkembang. Kini, Anda dapat lebih memanjakan diri di kamar mandi dengan inovasi teknologi seperti toilet pintar yang memberikan kenyamanan ekstra ketika Anda buang air.
Dilengkapi dengan teknologi, desain kamar mandi kini tak hanya sedap dipandang namun juga memberikan kenyamanan dan kemudahan saat digunakan.
Yang Sering Terlupakan:
Gorden Area Mandi
Banyak orang menggunakan gorden sebagai penutup area mandi karena desainnya yang unik, fleksibel, dan lebih murah.
Karena sering terkena air, gorden ini menjadi tempat favorit jamur dan bakteri berkembang biak sehingga lama kelamaan menjadi kotor, kusam, berbintik-bintik hitam, sehingga mengganggu penampilan.
Untuk membersihkannya, cucilah gorden dengan campuran baking soda, cuka, dan pemutih, lalu keringkan.
Tempat Sabun Batang
Pilihlah jenis tempat sabun yang memiliki lubang air di bagian bawahnya untuk mengalirkan air.
Tempat sabun yang tanpa lubang akan membuat sabun tergenang air, sehingga bisa ditumbuhi bakteri.
Agar selalu kering, jangan lupa mengibaskan sabun sebelum diletakkan pada tempatnya.
Keran Air
Ingin keran air terus mengilap seperti hotel berbintang lima? Jangan lupa untuk selalu mengelap keran air setelah digunakan.
Keran yang dibiarkan basah memudahkan tumbuhnya jamur yang lama kelamaan akan menjadi kerak di keran Anda.
Dudukan Kloset
Hal yang paling penting dalam memilih dudukan kloset adalah menyesuaikan ukurannya dengan tubuh sang pemilik.
Jangan lupa mencoba kloset terlebih dulu agar mendapat ukuran yang sesuai dengan besar tubuh Anda.
Untuk anak-anak, Anda dapat menambahkan dudukan kloset yang lebih kecil agar mereka dapat duduk dengan nyaman.
Partisi Kaca dan Cermin
Partisi kaca adalah salah satu pilihan untuk membatasi area kering dan basah dalam kamar mandi.
Sebenarnya, kaca membutuhkan perawatan yang sederhana yaitu jangan biarkan kaca terkena busa sabun dalam waktu yang lama.
Jika memungkinkan, segera keringkan kaca setelah mandi untuk mencegahnya lembap.
Hal ini juga dapat dipraktikkan pada cermin dan material partisi lain seperti akrilik.
Artikel ini pernah tayang di Laporan Tabloid Rumah 226 (*)