Tempat yang Kotor dan Miliki Pintu Dekat Toilet, Begini Paparan Ciri Resto yang Gunakan Penglaris Menurut Om Hao
IDEAonline - Kabar kurang sedap menimpa presenter sekaligus artis Ruben Onsu.
Belum lama ini, usaha kuliner miliknya diusik hingga dituding isu pesugihan.
Awal mula isu tersebut berhembus dari sebuah video YouTube milik Robby Purba yang tengah berbincang dengan Roy Kiyoshi serta anak indigo bernama Dephienne.
Dalam video itu, Roy Kiyoshi membahas mengenai beberapa ciri-ciri restoran yang memakai pesugihan atau bisa dibilang penglaris.
Buntut panjang kasus rumah makan berpenglaris yang disebut-sebut adalah milik Ruben Onsu kini telah sampai ke ranah hukum.
Terkait dengan penglaris, dalam acara Ini Baru Empat Mata pada Kamis (7/11/2019), Om Hao dari Kisah Tanah Jawa membagikan penerawangannya terkait dengan restoran yang menggunakan penglaris.
Dilansir dari WIKEN.ID ini dia ciri yang menjabarkanrestoran yang menurutnya menggunakan jin dalam bisnisnya.
1. Tempat yang kotor
Salah satu ciri utama warung makan yang menggunakan penglaris terletak dari bahan yang digunakan.
Menurut Om Hao, jika pada bahan masakannya sudah mengandung penglaris, maka warung itu biasanya kotor dan tidak higienis.
"Kalau (penglaris) sudah ada di bahannya, itu maaf, tempatnya kotor, jadi tidak higienis atau bersih," jelas Om Hao.
2. Pintu misterius di dekat toilet
Om Hao juga menyebut bahwa toilet merupakan kunci warung penglaris.
Menurutnya, biasanya ada satu pintu yang tidak bisa dibuka dan pintu itu terletak di ujung.
"Dan kuncinya itu di toilet. Di toiletnya itu ada biasanya ada satu yang tidak bisa dibuka," jelasnya lagi.
Bahkan ia pernah melihat toilet yang letaknya bersebelahan dengan tempat bahan mentah untuk masakan.
"Dia letaknya di ujung atau bahkan saya itu pernah menemukan toiletnya itu bersebelahan dengan bahan yang akan dimasak. Ya jadi ada toilet ada jamban, di sini kok ada ember isinya sawi. Jadi kan terkontaminasi," lanjutnya lagi.
3.Tutup pada hari yang bukan hari libur
Ciri ini sudah sempat viral meskipun tidak ada yang tahu kebenarannya.
Namun menurut Om Hao, warung makan dengan jin penglaris memang biasanya tutup di hari yang tak lazim.
Sebagai contoh ialah hari Kamis atau Senin dan bahkan Rabu.
Mereka justru buka di hari warung lain tutup seperti hari Minggu.
"Biasanya ada yang tutup di hari-hari tertentu. Kadang ada yang Senin tutup, Kamis tutup. Tutupnya biasanya pas bukan hari libur jadi pas hari Rabu Kliwon," ujar Om Hao.
"Jam juga ada. Kadang jam berapa sudah habis dan itu kalau diteruskan biasanya melanggar pantangan," katanya lagi.
4. Diracik sang pemilik sendiri
Salah satu ciri terbaru yang mungkin belum didengar banyak orang adalah yang satu ini.
Menurut Om Hao, pemilik warung makan itu sendirilah yang harus meracik dan bahkan menjadi kasir.
"Kadang yang meraciknya itu harus pemiliknya sendiri, terus kasirnya (pemilik)," ujarnya lagi.
Om Hao lalu berkisah tentang sebuah warung bakso yang ramai dan kemudian ketahuan pakai penglaris berupa celupan celana dalam.
"Karena pernah ada cerita kan, ada warung bakso yang rame waktu itu, karna minta kuah ya, ndak sabar ngambil sendiri, waktu diangkat ada celananya itu," lanjutnya.
5. Ramainya tidak biasa dan rasanya tidak enak saat dibawa pulang
Mitos bahwa penglaris sudah tidak bekerja saat makanan dibawa pulang rupanya benar adanya.
Om Hao menyebut bahwa makanan yang dibawa pulang akan terasa aneh.
"Jadi ada kan yang kalau kita makan itu nggak boleh dibawa pulang, kalau dibungkus rasanya aneh," katanya.
Hal itu terjadi lantaran kekuatan magis penglaris hilang saat melewati jembatan atau perempatan.
Baca Juga: 4 Penerapan Feng Shui di Ruang Keluarga yang Diyakini Datangkan Rezeki
"Tapi secara metafisika, kan emang ini dikasih sesuatu hal. Jadi ketika melewati jembatan atau perempatan itu berkurang magisnya," lanjut Om Hao lagi.
Selain itu, warung makan ini juga biasanya ramai namun ramainya tidak biasa.
"Terus ramenya itu luar biasa, jadi nggak umum kaya yang lainnya," tutup Om Hao.
Itu dia IDEA lovers, serem juga yah? Gimana menurut kalian?
(*)