IDEAonline - Viro, merek dagang PT Polymindo Permata, bekerja sama dengan arsitek Anneke Prasyanti dan Dani Hermawan, memasang instalasi seni desain anyaman ‘Anata Rupa’ yang dipamerkan di Bintaro Design District (BDD) Festival 2019, Kamis, (5/12/2019).
Baca Juga: Kenapa Petak Geometris Masih Laku Digunakan di Rumah? Tilik di Sini
Baca Juga: Ada 2.500 Rayap di Dunia, Berapa di Indonesia? Ini Cara Mengenali!
Anata Rupa terdiri dari dua kata yaitu ‘Anata’ dan ‘Rupa’. ‘Anata’ memiliki makna filosofis yang artinya warna-warni, rasa hormat, dan perbedaan. Sedangkan, ‘Rupa’ bermakna bentuk.
Instalasi seni ini mengajak para pengunjung untuk menikmati indahnya perbedaan dengan tampilan seni anyaman berwarna-warni namun bisa berpadu menjadi satu ketika digabungkan.
Anneke yang mendesain tampilan instalasi seni Anata Rupa mengaku terinspirasi anyaman dari Pulau Lombok yang kemudian diterapkan pada warna keberagaman asli Indonesia yang mewakili empat suku di Indonesia, yaitu suku Batak, Sumba, Dayak, dan Bajo.
“Terinspirasi dari dinding rumah di Flores dan Lombok. Anyamamnya dibuat di Banten. Pekerjaan ini sudah kami lakukan sejak 3 bulan lalu. Anyaman lokal ini hanya ada di daerah pedalaman.
Sementara ini kami bawa ke kota, untuk memperkenalkan anyaman daerah yang terinspirasi dari 4 suku di Indonesia yaitu Batak, Dayak, Sumba, dan Bajo,” terang Anneke saat mengisi talkshow di Bintaro Design District (BDD) 2019.
Karya Anneke dan Dani dapat dinikmati pengunjung hingga 7 Desember 2019 mendatang.
Baca Juga: Nuansa Matahari Terbenam hingga Birunya Langit Bisa Dituangkan di Rumah, Begini Caranya
Baca Juga: Mengundang Perselisihan, Begini Alasan Ahli tentang Bak Cuci dan Kompor di Dapur Mesti Dipisah