Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Miliki Kucing Peliharaan? Ketahui Cara Hindari Toksoplasmosis di Rumah karena Kucing Kesayangan!

Fatur Rohman - Selasa, 10 Desember 2019 | 15:30
Miliki Kucing Peliharaan? Ketahui Cara Hindari Toksoplasmosis di Rumah karena Kucing Kesayangan!
reader digest

Miliki Kucing Peliharaan? Ketahui Cara Hindari Toksoplasmosis di Rumah karena Kucing Kesayangan!

IDEA online-Jangan biarkan Si Manis, peliharaan Anda yang lucu, mengganggu kenyamanan Anda di dalam rumah.

Baca Juga: Perlukah AC di Rumahmu? Sebelum itu Ketahui Positif dan Negatifnya! Dapat Sebabkan Penyakit Ini!

Memiliki Si Manis yang lucu, berarti harus siap dengan konsekuensinya yang kadang-kadang “tidak lucu” alias merugikan tuannya, termasuk rumah tinggalnya.

Mulai dari bulu-bulunya yang menempel di mana-mana, kemungkinannya muntah di sembarang tempat, sampai penyakit yang mungkin ditularkannya ke tuannya.

Apa yang bisa kita lakukan agar kita tetap dapat hidup dengan nyaman bersama Si Manis?

Pilih Material yang Cocok

Ciri rumah yang “dihuni” kucing adalah penuh bulu. Bisa dibayangkan, bila sofa Anda yang berlapis kain korduroi dipenuhi bulu kucing, pasti tampilannya jadi kurang menarik.

Baca Juga: Solusi Lahan Terbatas, Apasih Garasi Darurat Itu? Ini Penjelasannya

Karena itu, bila memelihara kucing, Anda perlu memilih material yang tepat pada beberapa elemen di rumah Anda.

Miliki Kucing Peliharaan? Ketahui Cara Hindari Toksoplasmosis di Rumah karena Kucing Kesayangan!

Miliki Kucing Peliharaan? Ketahui Cara Hindari Toksoplasmosis di Rumah karena Kucing Kesayangan!

Menurut Christina Suwardi, desainer interior, pemilik kucing lebih cocok mengaplikasikan material kulit (asli maupun sintetis) pada sofa karena teksturnya yang licin dan tidak berpori seperti kain.

Dengan demikian, lebih mudah bagi Anda untuk membersihkan bulu atau bekas muntahan kucing di permukaan sofa.

Miliki Kucing Peliharaan? Ketahui Cara Hindari Toksoplasmosis di Rumah karena Kucing Kesayangan!

Miliki Kucing Peliharaan? Ketahui Cara Hindari Toksoplasmosis di Rumah karena Kucing Kesayangan!

Jika Si Manis juga gemar bermain dengan lipatan gorden, sebaiknya gunakan material silk karena teksturnya halus dan berpori kecil sehingga bulu kucing tidak mudah menempel. “Membersihkannya pun mudah.

Cukup gunakan penyedot debu yang kecil atau sisir khusus bulu kucing,” papar Christina. Sementara itu, untuk karpet, sebaiknya hindari karpet yang berbulu tebal.

Lebih baik gunakan karpet anyaman atau karpet mesir yang lebih tipis.

Bagaimana bila kucing kita terjangkit penyakit? Bagaimana mencegah penularannya di rumah?

Penyakit Bersifat Zoonotik

Banyak jenis penyakit yang dapat menyerang kucing, namun hanya beberapa yang yang bersifat zoonotik atau dapat ditularkan pada manusia.

Di antaranya adalah scabies dan toksoplasmosis. Kenali dulu 2 penyakit ini agar upaya pencegahan semakin optimal.

Scabies. Penyakit yang disebabkan oleh kutu Notoedres cati berukuran 0,2-0,4 mm ini ditandai dengan gejala berupa timbulnya kerak berwarna putih di sekitar telinga kucing yang disertai rasa gatal.

Miliki Kucing Peliharaan? Ketahui Cara Hindari Toksoplasmosis di Rumah karena Kucing Kesayangan!

Miliki Kucing Peliharaan? Ketahui Cara Hindari Toksoplasmosis di Rumah karena Kucing Kesayangan!

Penyakit kulit ini dapat menyebar ke daerah wajah, leher, hidung, kelopak mata, perut, bahkan telapak kaki.

Kucing yang terkena scabies akan merasakan gatal yang luar biasa, terlihat gelisah dan suka menggaruk-garukkan tubuhnya.

Nafsu makan kucing pada akhirnya akan turun dan membuatnyakurus. Pada kucing, penyakit ini dapat berkembang menjadi infeksi hingga kematian.

Toksoplasmosis. Penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Toxoplasma gondii ini umumnya masuk ke dalam tubuh kucing melalui makanan yang kotor seperti tikus.

Sebenarnya, hewan lain seperti babi, sapi, kambing dan lainnya juga dapat menularkan toksoplasma melalui daging yang tidak dimasak dengan sempurna.

Menurut Drh. Aditya Renggadita, kucing yang menderita tokso hampir tidak menunjukkan gejala khusus.

“Awalnya kucing mengalami diare, seperti gejala penyakit kucing pada umumnya,” ujar Aditya.

“Tapi biasanya juga disertai dengan cara jalan yang sempoyongan,” lanjutnya.

Cara yang paling tepat untuk mendeteksi parasit tokso adalah dengan melakukan tes darah.

Toksoplasmosis memberi akibat yang sangat buruk pada manusia, terutama wanita, karena dapat menyebabkan kemandulan, keguguran, hingga lahirnya anak dengan cacat fisik seperti hidrosefalus (bentuk kepala besar) dan sebagainya.

Baca Juga: Cara Bikin Home Theatre Kedap Suara Tanpa Gema, Pakai Material Akustik

Rawat Dengan Benar

Sebagai tuan bagi kucing peliharaan, Anda memegang kendali akan kesehatan dan kualitas hidupnya.

Cukupi kebutuhan gizinya dengan makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat.

“Dengan memberinya gizi yang cukup, maka kemungkinan kucing memangsa tikus atau serangga yang kotor akan semakin kecil,” ujar Aditya.

Apalagi parasit toksoplasma dapat memasuki tubuh kucing melalui tikus yang menjadi mangsanya.

Sementara itu, menurut Zainal Abidin dari Ibiza Cattery, faktor kebersihan harus diutamakan jika Anda ingin hidup sehat bersama kucing kesayangan.

Si Manis harus dimandikan setidaknya 1 atau 2 minggu sekali agar bulunya selalu bersih dan tidak berkutu.

Jika Anda gemar memandikannya di salon, pastikan salon tersebut terjamin kebersihannya karena penyakit scabies juga bisa menular lewat alat-alat grooming (salon untuk hewan) yang bekas dipakai kucing lain yang sakit.

Baca Juga: Mengenal Homogeneous Tile, Apa Bedanya dengan Keramik Biasa?

“Selain itu, jangan harap kucing peliharaan bisa selalu sehat jika Anda membiarkannya bermain-main di luar bersama kucing liar,” ujar Zainal.

Kenyataannya, kucing liar memang lebih rentan terpapar penyakit akibat makanan dan cara hidupnya yang cenderung kotor.

Tidak hanya pergaulan Si Manis, Khairil Anwar dari komunitas Kittens Park juga merekomendasikan pemilik kucing untuk memilih pakan dan pasir toilet yang tepat.

“Jenis pakan yang bagus akan membuat kotoran kucing tidak bau, sementara itu pasir yang bagus akan langsung menyerap kotoran hingga membentuk gumpalan.

Membuatnya tidak tercecer ke mana-mana,” papar Anwar.

Kotoran kucing yang tidak tercecer atau bersisa memperkecil potensi penularan penyakit pada manusia.

“Selain itu, jika kotoran tidak berbau atau berantakan, akan lebih mudah bagi seluruh anggota keluarga untuk semakin menyayangi kucing,” ujarnya.

Bila semua kemungkinan buruknya tertangani dengan baik, Anda pun bisa hidup bersama Si Manis dengan nyaman dan hati tenang.

Artikel ini pernah tayang diTabloid Rumah edisi228

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular