Millenial Katanya Tak Butuh Dapur, Tapi Ini Kata Feng Shui, ‘Jauh dari Kata Harmonis’

Fatur Rohman - Kamis, 12 Desember 2019 | 09:00

Liputan khusus Fatur

IDEA online- Ada yang beranggapan, di zaman yang serba cepat ini, makanan bisa disediakan dengan praktis, tanpa perlu memasak sendiri.

Apakah benar cara ini memengaruhi keberuntungan hidup?

Pada zaman modern sekarang ini, ada sebagian orang yang ingin hidup secara praktis dan cepat.

Keadaan ini juga membuat kebiasaan sehari-hari menjadi berubah, termasuk dalam penyediaan makanan untuk dikonsumsi.

Mereka tidak mau lagi direpotkan dengan urusan masak-memasak nasi dan lauk pauknya, yang artinya harus membeli bahan mentah, memasaknya di dapur, dan menyajikannya.

Mereka beranggapan bahwa kebutuhan makan sehari-hari mereka bisa didapat dengan membeli atau berlangganan masakan dari luar.

Gaya Hidup Praktis

Peralatan dapur yang kian modern juga memungkinkan mereka menyajikan makanan siap saji dalam keadaan panas atau hangat secara praktis tanpa kompor, melainkan menggunakan microwave.

Bahkan untuk air minum panas pun kini bisa disediakan tanpa kompor lagi, cukup menggunakan dispenser.

Cukup tekan tombol pilihan.

Kebiasaan hidup seperti ini banyak dialami oleh pasangan muda dan memiliki kesibukan yang padat, khususnya mereka yang tinggal di kota besar.

Kebiasaan yang serbacepat dan praktis inilah kemudian memunculkan ide untuk meniadakan ruang dapur dari rumah mereka karena dinilai tidak dibutuhkan lagi.

Microwave dan dispenser yang dimilikinya bisa diletakkan di ruang keluarga, bukan di dapur.

Dapur Sebaiknya Ada

Kalau ada pertanyaan, bolehkah sebuah rumah tidak memiliki ruang dapur?

Jawabannya adalah terserah keinginan masing-masing. Namun, jika Penulis dimintai pendapat, jawabannya adalah perlu.

Kita perlu menyediakan ruang untuk dapur, sekalipun mungkin ukurannya kecil saja karena disesuaikan dengan aktivitas kita.

Bahkan untuk hunian yang mungil pun tetap disarankan memiliki dapur.

Dapur mungkin tidak perlu disediakan apabila bangunan tersebut hanya berfungsi sebagai kantor atau tempat kerja, sebab para pekerja biasanya membawa makanan dari rumah atau membelinya dari para pedagang makanan keliling maupun yang ada di kantin.

Akan tetapi, jika bangunan tersebut berfungsi sebagai rumah tinggal maka menurut pandangan umum akan terasa aneh atau janggal jika tidak memiliki dapur.

Rumah tersebut oleh sebagian orang bahkan akan dinilai sebagai rumah yang tidak memiliki roh sehingga kehilangan citra dan gatra, alias tidak memiliki pamor

Menentukan Nilai Keberuntungan

Menurut Feng Shui, nilai baik-buruk keberuntungan sebuah bangunan ditentukan dari letak pintu masuk, posisi kamar, dan dapur.

Ketiganya merupakan simbol keselarasan trinitas. Nah, apa jadinya jika salah satu simbol trinitas itu, yaitu dapur, tidak ada?

Dikhawatirkan nilai keselarasan sebagai tujuan hidup yang harmonis tidak akan bisa diwujudkan.

Dapur, menurut Feng Shui dianggap penting karena dikaitkan dengan masalah keharmonisan keluarga, kesehatan, dan sisi kemakmuran.

Komposisi letak dapur yang salah saja bisa berdampak tidak baik, apalagi jika dapur ditiadakan.

Sudah pasti ketiadaan dapur ini juga akan menghilangkan norma-norma baik atau keberuntungan yang semestinya bisa dimiliki, yang didapat dari pengaruh ruang dapur yang baik.

Ibarat Manusia Tanpa Lambung

Rumah hunian tanpa memiliki ruang dapur menurut Feng Shui diibaratkan sebagai tubuh tanpa memiliki lambung.

Memang benar bahwa mulut bisa memasukkan makanan, seperti halnya pintu rumah yang bisa menghadirkan hawa rezeki.

Namun, jika tidak ada lambung yang berfungsi sebagai menyerap sari vitamin untuk diditribusikan pada seluruh tubuh maka rezeki yang sudah masuk tidak bisa digunakan untuk mewujudkan kemakmuran dan kebahagiaan keluarga.

Rumah yang tidak memiliki dapur biasanya tidak bisa mendirikan kebahagiaan keluarga dengan langgeng.

Antara suami-istri, orangtua-anak, dan kakak-adik tidak lagi memiliki rasa hormat dan kebersamaan.

Sebaliknya, yang muncul adalah lambang egoisme atau saling membenarkan pendapat diri masing-masing.

Hemat dan Sehat

Ada hal lain yang perlu disadari dengan adanya dapur dalam tata ruang rumah tinggal dan mengaktifkannya untuk memasak, yaitu faktor pengeluaran uang.

Sudah tentu memasak sendiri anggarannya lebih irit dibanding membeli makanan jadi dari restoran.

Selain hemat, makanan yang dimasak sendiri diharapkan lebih sehat karena pemilihan bahan mentah dan cara memasaknya lebih bisa terkontrol serta dilakukan sesuai kebutuhan dan selera.

Menumbuhkan Keakraban

Disadari atau tidak, adanya kesibukan dalam ruang dapur akan menumbuhkan rasa saling menghargai dan rasa saling membutuhkan satu dengan yang lain dalam keluarga tersebut.

Kalau ini dipupuk dengan kesadaran yang lebih baik maka kebahagiaan keluarga seutuhnya akan bisa dimiliki.

Ruang dapur tidak sekadar tempat untuk mengolah makanan tetapi dari ruang tersebut akan menumbuhkan cinta kasih yang lebih baik ketika suami, istri, dan anak memasak sesuatu di ruang dapur.

Jika tersedia dapur di rumah, tentu saja merupakan suatu kebanggaan apabila sang istri memasak makanan untuk keluarga.

Dari ruang dapur yang memiliki Feng Shui baik atau buruk, selalu akan terjadi pembelajaran yang lebih mendalam tentang hakekat kehidupan, khususnya kehidupan berkeluarga.