IDEAOnline-Mengapa harus repot-repot mengikuti aturan main dalam menyimpan barang?
Bukankah kita tinggal mencari rak, kotak kardus, atau kontainer kosong, menyisipkan dan memasukkan semua barangnya ke dalam?
Ya, betul sekali.
Saat memasukkan barang biasanya kita tidak mengalami masalah.
Tapi coba bayangkan beberapa bulan kemudian, saat kita harus mencari kembali barang-barang yang disimpan sembarangan tersebut.
Bisa jadi kita butuh waktu lama untuk menemukannya.
Tidak jarang akhirnya kita menyerah dan mengambil jalan pintas membelinya lagi, karena tidak tahu barang-barang itu ada di mana.
Dampak lainnya, kadang kita dibuat terkaget-kaget, ketika tiba-tiba si barang ‘hilang’ bisa muncul di tempat tidak terduga dan di saat kita tidak membutuhkannya.
Baca Juga: Tips Ringkas Menyimpan Barang, Jawaban Pertanyaan Ini Jadi Panduan
Baca Juga: Seni Menyimpan agar Engga Bikin Rumah Jadi Sempit, Ini Tipsnya!
Tempat dan Lokasi yang Pasti
Prinsip rapi ini mengajak kita untuk menyimpan secara benar dengan aturan main.
Setiap barang harus memiliki tempat atau lokasi penyimpanan yang pasti, sehingga risiko hilangnya barang menjadi berkurang.
Kita juga akan mudah menemukan barang-barang yang disimpan.
Barang-barang pun terhindar dari risiko kerusakan akibat salah ambil, salah tumpuk, salah tarik, sehingga terjatuh atau terhimpit hingga penyok.
Keuntungan lainnya, penyimpanan yang rapi membuat gudang tidak sekadar nyaman, tapi kegiatan simpan-ambil bukan lagi pekerjaan yang harus dihindari.
Baca Juga: Simpan Sesuai Karakter, Ini Storage Ideal untuk Buku, Sepatu dan Baju
Kelompokkan Jenis Barang
Ada beberapa langkah umum yang bisa kita lakukan dalam menerapkan prinsip ini.
Pertama, mengelompokkan jenis barang.
Setiap barang harus dikelompokkan dengan aturan tertentu.
Mulai dari jenis barang pecah belah, peralatan kebersihan, barang berukuran besar dan panjang, hingga yang berukuran kecil.
Baca Juga: Pakai Rumus 5-R untuk Simpan Barang, Filosofi Jepang agar Rumah Rapi
Tentukan Model Simpan
Langkah kedua adalah menentukan lokasi dan model penyimpanannya.
Mana yang harus didahulukan, mendata barang yang ada kemudian mengatur lokasinya di dalam gudang?
Atau kita tetapkan dulu besaran gudang, kemudian kita tetapkan jenis barang yang boleh disimpan dan menentukan lokasi penyimpanannya?
Baca Juga: Begini Cara Menyimpan Barang Dengan Efektif di Apartemen Mungil
Identifikasi Barang
Langkah ketiga adalah pemberian label atau identitas barang pada lokasi penyimpanan.
Label ini memastikan kita tidak salah menyimpan barang dan memudahkan pula saat mencarinya.
Label juga membantu memastikan apakah sebuah barang layak dimasukkan ke lokasi tertentu atau memang harus disingkirkan.
Baca Juga: 5 Storage Kece Bikin Kamar Mandi Mungil Rapi, Ada Juga Buat Si Kecil!
Pemberian label akan menuntun kita untuk memiliki daftar inventaris barang yang akurat.
Jangan mudah menambah kelompok barang atau membuat label tambahan.
Sejak awal kita sudah membuat kesepakatan bersama dan konsisten dalam menentukan label.
Bila kita sering menambah kelompok barang, maka konsep ”ringkas” dalam menyimpan barang, akan menjadi gagal dan percuma.
Lebih baik kita menghabiskan waktu lebih lama untuk memilah-milah jenis dan kategori barang, menyusun dan menempatkannya pada lokasi yang telah kita atur.
Seterusnya kita tidak akan pernah lagi kebingungan mencari dan menyimpan barang.
Baca Juga: Resolusi Tahun: Baru Dapur Rapi dan Bersih, Begini Langkahnya!
(*)