Baca Juga: Pilah-pilih Wallcover untuk Kamar Anak, Jangan Abaikan Kondisi Dinding
Lantai 0,5 hingga lantai 2,5 dihubungkan oleh sebuah void yang menjadi sumber pengudaraan dan pencahayaan serta akses antar-lantai.
Lantai 0,5 diisi dengan dapur yang langsung terkoneksi dengan ruang makan.
Karena luas ruangnya terbatas, meja makannya didesain feksibel sehingga dapat dilipat dan dibuka sesuai keinginan dan kebutuhan.
Arsitek juga menggunakan bottom glass pada area fasad lantai 1 agar orang yang berada di lantai 0,5 dapat langsung melihat orang yang masuk ke dalam rumah.
Bottom glass juga diterapkan pada jendela horizontal di WC utama lantai 2.
Di sini, jendela ini berfungsi mengalirkan udara ke dalam WC, sekaligus menjadi elemen pembentuk fasad yang menarik.
Baca Juga: Tak Bisa Lepas dari Lampu, Terkuak Alasan Kenapa Pencahayaan Ruang Penting untuk Manusia
Pada area depan, arsitek membuat lantai 2 rumah ini berupa overstek, yaitu konstruksi menggantung tanpa ditopang kolom/tiang/ dinding, selebar 2,5 m sehingga seolah melayang.
Lantai “melayang” ini berfungsi ganda, yaitu menjadi atap bagi carport dan teras depan sekaligus menjadi area tamu outdoor.