IDEAonline-Zaman sekarang, punya rumah mungil atau rumah berukuran kecil itu biasa, utamanya di kota-kota besar.
Penerapan konsep “micro living” akan menjadikan rumah mungil tetap nyaman.
Konsep micro living menjelaskan adanya 2 konsekuensi bagi seseorang saat memiliki rumah mungil (rumah berukuran kecil).
Dari sisi desain, keterbatasan lahan pada rumah mungil, tidak memungkinkan dibuat satu ruangan untuk satu fungsi.
Berarti dari sisi pemanfaatan ruang, haruslah multifungsi.
Satu ruang dipakai bersama, di mana untuk mewujudkannya perlu desain yang kompak.
Layout dan pemilihan isi rumah pun harus efisien, inovatif, dan smart.
Terkait furnitur misalnya, tak disarankan membeli jadi.
Kalaupun membeli furnitur yang sudah jadi, paling memungkinkan jenis loose furniture (furnitur lepasan tidak per set).
Desain pun multifungsi.
Semakin banyak fungsi furnitur, semakin baik dengan tetap memerhatikan segi kemudahan dalam pemakaian dan tentu saja harga yang terjangkau.
Inovasi desain yang luar biasa diterapkan untuk menciptakan furnitur yang dasyat.
Misalnya lemari multifungsi yang berisi lemari pakaian, rak buku, meja kerja, tangga naik ke atas, dapur kecil, hingga meja makan lengkap dengan kursinya.
Atau bangku kecil yang dapat berubah menjadi coffee table lengkap dengan 4 kursinya.
Penerapan konsep micro living dalam hal pemanfaatan ruang memiliki arti, sebisa mungkin tidak ada ruang yang terbuang sia-sia.
Untuk menangani ruang jenis ini dibutuhkan ide kreatif dan inovasi desain yang smart atau pintar, dapat diterapkan dan dengan harga yang terjangkau.
Walaupun harus diakui, investasi desain dengan harga yang lebih tinggi dapat menghasilkan pemanfaatan ruang yang lebih efisien, maksimal, dan representatif.
Hal ini bukan berarti ruangan Anda akan penuh luar biasa.
Namun, dengan pertimbangan dari berbagai sisi menggunakan konsep micro living, maka sisa-sisa ruang yang ada akan dimaksimalkan penggunaannya dengan cara yang baik, indah, dan tetap nyaman ditinggali.
Pertimbangan lain yang penting untuk diterapkan pada rumah mungil yang berkonsep micro living adalah pengudaraan, pencahayaan, kesehatan dan kebersihan, serta keamanan dan keselamatan.
Ruang yang terbatas bukan alasan untuk mengorbankan kenyamanan.
Peran konsultan desain arsitektur dan interior, di sini sangat besar untuk mewujudkan ruangan yang berfungsi baik dan nyaman bagi penghuni.
Penyesuaian Gaya Hidup tak cukup dengan mencermati desain, memiliki rumah mungil (rumah dengan ukuran lahan kecil) harus diikuti dengan pola hidup yang memengaruhi cara bertinggal, yang mestinya harus menyesuaikan luas ruang yang tersedia.
Sebenarnya bukannya suatu tuntutan khusus yang harus begini begitu, jadi banyak keterbatasan.
Hanya, tinggal di rumah berukuran kecil akan memaksa penghuninya tidak konsumsif.
Saat beli baju, agar lemarinya cukup harus menyingkirkan baju lamanya, tak mungkin menambah lemari baru karena space-nya sudah tidak ada.
Begitupun dengan pembelian dekorasi atau peralatan rumah, dan koleksi lainnya, meski ada storage, namun setiap sentimeter ada keterbatasan.
Rumah berkuran kecil juga tak harus mengorbankan gaya hidup.
Baca Juga: Sebelum Buat Rumah Anjing, Tilik Bagian Atap Agar Bebas dari Jamur
Desain yang keren dan masa kini pun tetap bisa diaplikasikan di ruang yang terbatas.
Karakter penghuni masih bisa keluar melalui perencanaan desain yang matang.
Nah, siapa bilang rumah berukuran kecil tak nyaman?
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 198
(*)