Follow Us

Ada Kandang Burung, Intip Kondisi Menakutkan Hunian Milik Keluarga Cendana Setelah Kematian Pak Harto, Catnya Sudah Ngelupas

IDEAonline - Jumat, 31 Januari 2020 | 12:30
Kondisi Rumah Cendana setelah kepergian Presiden Soeharto
Intisari-online.com/ Ade Sulaeman

Kondisi Rumah Cendana setelah kepergian Presiden Soeharto

IDEAonline - Kesan karakter militer begitu kuat terlihat dari rumah nomor 6-8 di Jalan Cendana, Menteng, Jakarta Pusat saat dikunjungi, Selasa (11/10/2015) petang.

Kesan itu dikarenakan dominasi warna khas hijau militer yang menghiasi sebagian besar dinding dan arsitektur rumah peninggalan presiden ke-2 RI tersebut.

Kondisi Rumah Cendana setelah kepergian Presiden Soeharto
Intisari-online.com/ Ade Sulaeman

Kondisi Rumah Cendana setelah kepergian Presiden Soeharto

Yang beda hanya bagian pagar depan rumah sepanjang lebih 20 meter. Bagian pembatas depan rumah sang jenderal dengan jalan hanya teralis besi setinggi 1,5 meter dengan cat kuning.

Sebelumnya, cat pagar rumah tersebut berwarna putih.

Baca Juga: Berjuang Keras hingga Akhirnya Kaya Raya, Komedian Cantik ini Ceritakan Susahnya Dulu Cari Kamar Mandi, Harus Jalan Sampai 50 Meter

Berjalan sekitar 10 meter dari pintu masuk utama, berdiri kokoh sebuah pos penjagaan yang juga didominasi warna cat hijau militer.

Baca Juga: Presenter sampai ‘Speechless’, Istana Bergaya Gothic Milik Alshad Ahmad ini Habiskan Biaya hingga Rp300 Miliar!

Bentuk pos tersebut pun tidak beda dengan pos penjagaan di markas-markas militer.

Empat tiang setinggi sekira 2,5 meter berdiri kokoh menopang keempat sisi atap pos penjagaan tersebut.

Sebuah meja panjang setinggi 1 meter di pos menjadi tempat bagi sang petugas berjaga.

Enam mobil terparkir di halaman aspal depan rumah. Sedan swift, dua unit Kijang 1800 cc, Innova, minibus SUV Escudo dan All New Xenia berplat nomor B 805 EVE terparkir membentuk siku.

Kondisi Rumah Cendana setelah kepergian Presiden Soeharto
Intisari-online.com/ Ade Sulaeman

Kondisi Rumah Cendana setelah kepergian Presiden Soeharto

Dua pohon Beringin nan rindang yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup sang pemilik rumah masih berdiri kokoh di taman kecil depan rumah.

Baca Juga: Ternyata Kerja Juga Bisa di Rumah, Yuk Sesuaikan Kondisi dan Tempat!

Sementara itu, bagian atap rumah berbahan genteng. Namun, warna oranye bagian atap sang jenderal terlihat kusam dan berlumut.

Baca Juga: Padahal Tidak Pernah Main Tangan, Presenter Kondang Ini Akui Pernah Luapkan Kemarahan Hingga Hancurkan Pintu Kamar, Kenapa Yah?

Tak banyak detail yang bisa dilihat dari depan rumah. Hanya ada kandang burung bercat putih selebar sekitar 1 meter berdiri di sudut kanan depan rumah.

Cat putih yang menempel di rangka kandang itu pun terlihat memudar.

Melongok ke bagian atap rumah bagian belakang terdapat bangunan dengan dua lantai dengan arsitek bangunan dan warna dinding yang sama.

Jalur mobil selebar 3 meter terhampar mulai pos jaga hingga depan lobi utama rumah. Dua daun pintu berbahan kayu cokelat muda dengan posisi terbuka di depan lobi rumah seolah siap menyambut para tamu.

Namun, sore itu tak ada seorang tamu yang datang ke dalam rumah tersebut.

Gelap, sepi nan tenang. Begitulah kesan pertama muncul saat kaki menginjak halaman rumah tersebut.

Baca Juga: Risau Tertular Virus Corona? Teknologi di Peranti Ini Bisa Mencegahnya dalam 40 Menit

Kini, rumah Cendana yang pernah menjadi pusat pengambil kebijakan semasa Soeharto berkuasa itu tak berpenghuni pasca-Soeharto wafat pada 27 Januari 2008.

Tak seorang dari enam anak mendiang Soeharto yang menghuni rumah bersejarah itu.

(*)

Artikel ini pernah tayang di suar.id dengan judul Sepi Tak Berpenghuni dan Tak Ada Anak-anaknya yang Mau Tinggal di Sana, Beginilah Kondisi Rumah Cendana Setelah Kematian Pak Harto

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest