IDEAonline-Material baru untuk sink bernama silgranit memiliki keunggulan dari segi ketahanan,keringanan, hingga kehigienisan.
Sink adalah salah satu elemen penting di dapur.
Tanpa sink, kita masih akan terjebak dalam cara konvensional mencuci piring, yakni dengan meletakkan piring-piring kotor di lantai, lantas mencucinya dengan posisi duduk.
Lazimnya material sink dirajai oleh stainless steel karena sifat material ini yang mudah dibersihkan.
Kelemahannya adalah, beberapa stainless steel tidak tahan terhadap goresan.
Baru-baru ini, produsen sink asal Jerman, Blanco, memopulerkan material teranyar untuk sink.
Baca Juga: Teteskan Dua Bumbu Dapur Ini pada Nat Kamar Mandimu, Lihat Apa yang Terjadi!
Diberi nama silgranit, material ini adalah perpaduan batu alam granit dan akrilik.
Kelebihan material ini dibanding stainless steel yang banyak beredar di pasaran ialah silgranit tahan terhadap goresan, tahan noda dan mudah dibersihkan, serta tahan panas mencapai 280 derajat celcius.
Dengan begini, material silgranit tak akan bermasalah ketika Anda meletakkan wajan panas bekas memasak langsung ke dalam sink.
Dari segi tampilan, sink berbahan silgranit tampak seperti granit alam.
Namun, karena dipadukan dengan akrilik, pilihan warnanya pun jadi lebih beragam.
Ada putih, hitam, hingga cokelat.
Kesemuanya adalah warna-warna alam nan membumi yang membuatnya cocok dengan gaya dapur apapun.
Baca Juga: Hindari Kamar Tidur yang Berada Pas di Atas Dapur, Posisi Ini Bisa Bahayakan Pemilik Rumah!
Nah, tak hanya penampilan, ketahanan bahan silgranit juga menyerupai granit alam.
Hanya saja, bobotnya jauh lebih ringan sehingga mudah saat instalasi di dapur.
Baca Juga: Trik agar Pengajuan KPR Disetujui Bank, Tak Sekadar Penuhi Syarat Administrasi
Material silgranit juga aman untuk meletakkan makanan.
Karena tak berpori, material ini jauh lebih higienis ketimbang material lainnya.
Minim sekali jumlah bakteri yang bersarang dalam material ini.
Material silgranit Blanco sendiri memiliki fitur Hygienic Plus yang dapat melawan bakteri dan kotoran serta mengurangi risikonya hingga 98%.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 162
(*)