"Video dan foto di dunia maya menunjukkan staf medis bekerja dalam kondisi tragis dan kekurangan pasokan alat pelindung.
Saya merasa sangat sedih melihat gambar-gambar itu," kata Liang.
Dalam sepekan terakhir, Liang telah mengangkut 100 staf medis, mengirim puluhan ribu masker dan ribuan pakaian pelindung ke rumah sakit.
Sejumlah pengemudi secara sukarela mulai bekerja pada jam 5 pagi dan seringkali pulang hingga larut malam.
Mereka tak mempedulikan rekomendasi pihak berwenang untuk tetap tinggal di rumah dan mengambil risiko tertularvirus corona karena melakukan kontak dengan para dokter dan pasien.
"Jika disebut tak khawatir terinfeksi virus, itu adalah bohong.
Aku khawatir.
Tapi, melihat situasi saat ini, rasanya motivasi saya untuk menolong lebih besar dibandingkan kekhawatiran terhadap kesehatanku.
Saya juga berharap agar beruntung dan tidak terinfeksi," kata Liang.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Berbahaya dengan Menjaga Kebersihan Udara dalam Rumah, Ini Caranya!
Cemas
Isolasi Kota Wuhanjuga membuat Wang Wei, seorang profesor teknik elektro di Huazhong University of Science and Technology, cemas karena keterbatasan obat.