Tips Hadirkan Gaya Industrial di Cafe, Intip Interior Hurricane’s Grill

IDEAonline- Saat pertama kali menginjakkan kaki di restoran ini, kesan industrial yang chic langsung terasa.

Penggunaan material yang terekspos, seperti bata, logam, dan beton yang dibiarkan apa adanyatampil kotras dengan warna hitam yang dominan di sini.

Suasana mewah namun santai inilah yang kemudian tercipta di steakhouse ini.

Baca Juga: Pindah ke Ruangan Khusus karena Alami Depresi, Ini Penjelasan Kenapa Lucinta Luna Tidak Digabung ke Sel Pria

Hurricane’s Grill Indonesia yang dinaungi Normi International Group merupakan partner bisnis lokal dari Hurricane’s Grill di Australia, dan bukan merupakan waralaba.

Restoran steak ini dirancang oleh konsultan desain interior Metaphor yang sudah menangani projek di Jakarta dan Singapura.

Tim Metaphor yakin bisa membawa pesona restoran yang tekenal di Australia ini ke tubuhJakarta.

Baca Juga: Inpirasi Foyer Banyak Warna, Coba Gunakan Gaya Retro dan Pop Art

Foto Adeline Krisanti

Tips Hadirkan Gaya Industrial di Cafe, Intip Interior Hurricane’s Grill

Tujuannya, tidak hanya lidah yang dinyamankan, tetapi juga mata para pecinta desain industrial.

Metaphor menggabungkan konsep fashion dengan chic industrial saat merancang ruang dalam restoran ini.

Kesan kasar dari gaya industrial diperlunak dengan penambahan elemen-elemen interior yang elegan dan berkelas.

Salah satu contohnya adalah pelat tembaga yang dipadukan dengan marmer di atasnya.

Inilah sebuah kemewahan ala industrial yang coba dihadirkan Metaphor.

Baca Juga: Ide Relaksasi Desain Khas Bali Tradisional. Cocok untuk Meditasi dan Olahraga

Foto Adeline Krisanti

Industrial yang Mewah Ditambah Adanya Skylight

Mengenai pembagian ruangnya, tim Metaphor membagi Hurricane’s Grill menjadi 3 bagian utama.

Pertama, adalah bar menyuguhkan beberapa pilihan minuman dan koktail.

Area tersebut adalah tempat yang tepat untuk menyantap minuman dan makanan ringan sambil mengobrol santai dengan teman atau kerabat.

Kedua, adalah area santap utama (main dining).

Bagian ini adalah bagian yang paling nyaman, sekaligus paling diminati.

Area yang berada persis di belakang bar ini dilapis dengan tegel bermotif dalam warna kalem yang serasi dengan sofa yang bermotif kotak - kotak.

Baca Juga: Selain Biaya, Ketahuilah Tips Sebelum Bangun Rumah agar Tidak Rugi

Foto Adeline Krisanti

Industrial yang Mewah Ditambah Adanya Skylight

Bagian ketiga adalah halaman belakang yang juga digunakan untuk bersantap.

Bagian ini beratapkan skylight, yang bertujuan untuk mendapatkan ruang yang luas dengan plafon yang tinggi dan siraman alami cahaya matahari.

Dengan cara ini, Metaphor berhasil memadukan kesan eksterior dan interior dengan cara yangmenarik.

Ketiga area tersebut didesain secara paralel untuk memungkinkan terciptanya koneksi visual di antara ketiganya.

Terdapat 3 buah VIP Room di lantai dua, yang didesain secara terpisah.

Ruang yang tidak terkoneksi dengan bagian lain ini mempunyai kapasitas 15 orang tiap ruang.

Ingin bersantap di ruang mana saja tidak masalah, karena rasa mewah dengan sentuhan industrial akan tetap dapat dirasakan.

Lorong entrance restoran menyambut dengan pencahayaan yang hangat.

Warna abu dari plafon dan rangka baja yang kokoh menunjukkan gaya yang diusung restoranini dari awal.

Baca Juga: Desain Interior Kopi Nako Bogor Jadi Sorotan Warganet, Dihiasi Tegel Warna Biru!

Foto Adeline Krisanti

Industrial yang Mewah Ditambah Adanya Skylight

Ruang makan yang cozy dengan sofa panjang yang bermotif kotak abu- abu, serasi dengan tegel yang digunakan.

Plafon khas industrial dengan jalur pipa yang terekspos membawa daya tarik tersendiri.

Baca Juga: Ide Ruang Keluarga Lapang, Ganti Dinding Masif dengan Pintu Kaca.

Skylight pada restoran ini dihadirkan agar ruang lebih segar dan tidak monoton.

Desain tersebut juga dibuat untuk memadukan kesan eksterior dan interior dengan cara yang menarik.

Ruang makan yang cozy dengan sofa panjang yang bermotif kotak abu- abu, serasi dengan tegel yang digunakan.

Plafon khas industrial dengan jalur pipa yang terekspos membawa daya tarik tersendiri.

Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 150

(*)