IDEAonline - Beberapa tahun terakhir, konsep industrial banyak diterapkan pada desain interior maupun eksterior kafe dan restoran.
Baca Juga: Mengenang Momen Mesra BCL dan Ashraf Sinclair di Dapur Bergaya American Klasik, Sweet Banget!
Konsep tersebut biasanya identik dengan penggunaan material alami yang tampil apa adanya, bahkan tak jarang tanpa finishing sama sekali.
Tampilan material yang “kasar”inilah yang membuat bangunan tampak maskulin dan artistik.
Tak heran, banyak penghuni rumah yang kepincut dan mengadopsi gaya tersebut ke dalam huniannya.
Salah satu yang tertarik dengan konsep industrial ialah pasangan Aryan Adia dan Dian Trianasari.
Sedari awal menempati hunian di bilangan Serpong ini, industrial langsung mereka pilih menjadi konsep desain rumah.
Baca Juga: Tips Atasi Ventilasi Kotor Kala Hujan, Pasang Kanopi di Atas Jendela!
“Kami sering banget nongkrong di kafe sama saudara-saudara. Terus ngeliat konsepnya, rata-rata pakai industrial dan kayaknya bagus kalau diaplikasikan di rumah.
Biar bisa seringsering ngafe di rumah, akhirnya konsep ini kami pilih.
Sekaligus, agar rumah kami bisa jadi basecamp untuk kumpul para suadara dan ambience-nya serasa di kafe,” cerita Dian.
Sejalan dengan tema industrial yang khas, di rumah yang dibangun pada lahan seluas 90 meter persegi ini, sentuhan unfinished muncul dari pilihan material lantai yang tidak dilapisi dengan material apa pun.
Lantai hanya dilapisi dengan acian semen.
Selain memburu kesan industrial dari raw material, acian semen juga dipilih untuk mendatangkan hawa sejuk dalam rumah.
Sebab, saat diinjak, semen akan menimbulkan sensasi lebih sejuk dibandingkan material pelapis lantai lainnya.
Gaya industrial tak diaplikasikan pada seluruh rumah, namun hanya diterapkan pada dapur, kamar anak, dan ruang menonton TV di lantai dua.
Bagian rumah yang lain, seperti ruang tamu, kamar tamu, dan kamar utama diberi sedikit sentuhan gaya Skandinavia agar rumah tetap terlihat “ringan” dan terang.
Adanya perbedaan dua konsep yang kontras di rumah ini menciptakan kejutan tersendiri bagi tamu yang menginjakkan kaki di rumah ini.
Baca Juga: Bau Busuk dari Septictank Akibat Hujan Lebat?Cari Tahu yuk Mengenai Septictank Biofil!
Sebab, kesan industrial baru akan terasa ketika tamu memasuki area dapur. Soal warna, skema monokrom mendominasi hunian ini.
Bata merah yang dicat putih digunakan sebagai material dinding untuk mengesankan luas dan bersih.
Baca Juga: Jaga Ekosistem Laut dan Iklim Bumi, Sharp Rehabilitasi Terumbu Karang di Belitung
Untuk menciptakan kontras, dinding dapur menggunakan material semen yang dibiarkan tampil apa adanya.
Selain menguatkan kesan industrial, dapur juga terlihat lebih menonjol dari ruangruang lainnya. Di area dapur, Dian sengaja memasang hanging lamp yang biasa memperkuat konsep industrialnya.
Di bagian plafon terdapat detail pipa hitam yang berfungsi sebagai dekorasi agar suasana seperti kafe lebih terasa.
Ibu dari Aldebaran Bumi Adiantra ini juga menghadirkan unsur kayu berwarna cerah pada sebagian furniturnya.
Meskipun didominasi skema warna monokrom, rumah tetap jauh dari kesan kaku karena kehadiran berbagai soft furnishing yang punya warna cerah.
Baca Juga: Jangan Kaget Setelah Tuang Garam ke Wastafelmu, Ini yang Akan Terjadi!
Agar kesan maskulin pada konsep industrial terlihat lebih lembut, Sari menambahkan tanaman—yang menjadi kecintaannya—di setiap sudut rumah.
Selain meletakkan indoor plant di dalam huniannya, ia pun memanfaatkan lahan kecil di sebelah dapur sebagai area vertical garden yang menjulang hingga ke lantai atas.
Selain sebagai jalur sirkulasi udara di dalam rumah, vertical garden yang posisinya bersebelahan dengan dapur dan area makan ini membuat suasana santap menjadi lebih rileks.
Hasil penggabungan dua unsur ini menghasilkan tampilan rumah yang terasa asri tanpa meninggalkan kesan maskulin dari gaya industrial.
Artikel ini tayang di Majalah IDEA edisi 191
(*)