Follow Us

Rumah Tropis Bak Surga Tersembunyi, Bedakan Ruang dari Laveling Tanah

Johanna Erly Widyartanti - Kamis, 20 Februari 2020 | 15:40
Dinding batu pahat di sepanjang kolam bercerita tentang binatang dan tanaman.
Foto Arif Budiman

Dinding batu pahat di sepanjang kolam bercerita tentang binatang dan tanaman.

IDEAOnline-Memiliki halaman rumah yang luas adalah kemewahan tersendiri yang dapat dimanfaatkan oleh penghuni rumah untuk menciptakan surga pribadi.

Pasangan Brizaldi dan Ella memiliki sesuatu yang tak semua masyarakat perkotaan dapat nikmati setiap harinya, yaitu lahan rumah yang luas dan jauh dari kebisingan kota.

Meski hunian mereka berada agak jauh dari pusat kota, setiap saat mereka dapat menikmati udara yang bersih dan segar serta lingkungan yang tenang.

Keadaan ini membuat mereka merasa berada di tempat lain tak senyaman berada di rumah.

Berkat lahan yang luas pula, mereka pun dapat lebih leluasa mewujudkan hunian impian sesuai kebutuhan dan selera.

Halaman belakang pun diubah menjadi surga kecil bernuansa tropis untuk dinikmati bersama buah hati sepanjang hari.

Di waktu lain, area ini juga dapat disulap untuk menunjang berbagai aktivitas sesuai kebutuhan.

Baca Juga: Rumah Jadi Sanctuary dengan Barang Hobi dan Koleksi, Ini Caranya!

Baca Juga: Atap Segitiga Siasati Rumah Sempit Lebar Hanya 5,5 M2, Ada Void Berjaring Unik

bale bengong untuk bersantai.
Foto Arif Budiman

bale bengong untuk bersantai.

Kolam Renang Bernuansa Tropis

Kontur lahan yang tak rata dimanfaatkan penghuni untuk menciptakan leveling tanah sesuai peruntukan areanya.

Kemiringan tanah antara kolam renang dan bangunan utama, dimanfaatkan untuk menciptakan taman kecil yang terdiri dari rerumputan, tanaman tropis, bebatuan, dan air terjun kecil, dan seluncuran batu.

Kolam renang berukuran 4m x 11m ini menjadi focal point di halaman belakang.

Nuansa tropis kental terasa lewat dinding batu pahat yang menghadap ke area teras, ornamen batu, tanaman hias, nuansa warna, dan sentuhan bata ekspos pada dinding bangunan utama.

Pada sisi yang bersinggungan dengan teras, pembatas kolam dibuat sejajar dengan tinggi air kolam, sehingga air mengalir turun melalui dinding batu pahat secara alami.

Baca Juga: Tak Kalah Mewah, Rumah Adik Syahrini Mempunyai Dapur Unik Menghadap Kolam Renang Ramai Jadi Sorotan Netizen

Baca Juga: Jangan Takut Saat Kolam Ikan Meluap, Temukan Solusi dan Penyebabnya di Sini!

Pring antik di dinding batu alam untuk menguatkan kesan pedesaan.
Foto Arif Budiman

Pring antik di dinding batu alam untuk menguatkan kesan pedesaan.

Sentuhan Etnik di Teras Belakang

Menerus sepanjang kolam renang, teras terbagi menjadi beberapa area kecil sesuai fungsinya.

Pertama, area pantry yang dilengkapi peranti untuk memanggang daging yang dapat digunakan dalam momen spesial penghuni rumah bersama kerabat dan sahabat.

Kedua, area duduk yang diisi dengan kursi kayu bernuansa hangat.

Dinding batu alam berwarna krem menciptakan nuansa alami yang mengingatkan kita akan alam pedesaan yang sejuk dan asri.

Aksen cerah berasal dari bantal warna-warni yang menghiasi kursi dan turut menghidupkan suasana.

Baca Juga: Dari Eklektik hingga Etnik Ciptakan Ruang Santai Personal, Ini Pilihan Furniturnya

sepasang kursi malas di area menonton televisi.
Foto Arif Budiman

sepasang kursi malas di area menonton televisi.

Di area ini, penghuni dapat duduk bersantai sambil mengobrol dan menikmati suara air kolam.

Di sebelahnya, terdapat area kecil untuk menonton yang terdiri dari televisi set dan dua kursi malas yang membelakangi kolam.

Karakter etnik muncul lewat pemilihan aksesori dan bentuk furnitur jadul yang merupakan koleksi penghuni.

Karakter ini diperkuat dengan adanya bale-bale untuk bersantai di sudut teras, yang dapat digunakan penghuni untuk duduk, tidur, atau menghabiskan waktu luang.

#berbagi idea

Baca Juga: Bosan Suasana di Dalam Ruang? Yuk Bikin Lesehan Santai di Luar Rumah!

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest