IDEA Lovers, Mau Hadirkan Dapur Klasik? Tegel Kunci Bisa Jadi Jawabannya!

IDEAonline- Di rumah ini, dapur menjadi sarana nostalgia pemilik rumah.

Rak penyimpanan di dapur ini berukuran besar dan tinggi hingga menyentuh langit, mengingatkan kita pada gaya klasik yang sarat dengan furnitur-furnitur besar.

Desain rak seperti ini juga membuat tampilan dapur lebih clean.

Baca Juga: 5 Langkah Membuat Lukisan dari Sisa Wallcover, Dinding Makin Ciamik!

Dapur berwarna abu-abu di rumah ini adalah hasil penerjemahan Inch(es) Interior berkolaborasi dengan Ruma Manis terhadap permintaan pasangan Zaid Sugiyanto dan Mardiana Ekawati.

Zaid dan Eka yang beberapa tahun lalu sempat bermukim di Eropa menginginkan dapur bergaya klasik dengan sentuhan urban di dalamnya.

Baca Juga: Solusi Rumah Sempit Manfaatkan Saja Plafon untuk Gudang, Ini Caranya!

Foto Adeline Krisanti

IDEA Lovers, Mau Hadirkan Dapur Klasik? Tegel Kunci Bisa Jadi Jawabannya!

Terlihat manis dan menyenangkan.

Lekukan pada furnitur dikurangi.

Sebagai gantinya, gaya klasik ditunjukkan lewat profil bersudut siku di pintu kabinet.

Aplikasi profil dengan model seperti ini membuat gaya klasik terlihat lebih modern dan ringan.

Hal lain yang membuat dapur klasik ini terlihat ringan ialah penerapan warna abu-abu.

Warna maskulin satu ini berhasil memunculkan kesan urban yang kuat.

Apalagi, kemunculan warna abuabu tidak hanya terlihat pada kitchen set, tapi juga pada backsplash.

Baca Juga: Tips Mudah Bermain Warna pada Apartemen, Masukan Nuansa yang Modern dan Fresh!

Foto Adeline Krisanti

IDEA Lovers, Mau Hadirkan Dapur Klasik? Tegel Kunci Bisa Jadi Jawabannya!

Tegel kunci yang biasanya muncul dengan warna nyentrik tidak akan Anda temukan di dapur ini.

Tegel cantik ini justru muncul dalam perpaduan warna abu-abu dan putih.

Tegel kunci biasanya berwarna hijau atau kuning menyala.

Namun, untuk memenuhi selera pemilik rumah pada warna-warna netral, tegel ini pun dipesan dengan warna abu-abu dan putih.

Penggunaan tegel antik ini juga menguatkan nuansa klasik, tapi klasik yang khas Indonesia.

Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 159

(*)