Jadi, si konsep micro living ini kalau dimasukkan ke konsep gaya hidup milenial sangatl;ah bisa.
Bukan berarti harus pas—pasan, engga keren.
Dengan desain yang inovatif, kalau sudah memenuhi standar-standar micro living maka gaya bisa dimasukkan.
Micro living akan jadi solusi bagi kaum milenial karena tetap saja akan jauh lebih ekonomis memiliki micro living daripada rumah yang besar.
Kalau pembikinannya semua minta otomatis ya pasti mahal.
Konsepnya harusnya bukan hitech tapi multifungsi.
Multifungsi itu bisa diterapkan dalam konsep hitech ataupun tidak.
Yang jelas bukan murah, tapi bisa dibuat terjangkau, disiasati dengan kreativitas desain.
“Jadi menciptakan hunian berkonsep micro living itu, sangat relatif tergantung pilihan,” ujar Revina menegaskan.
Baca Juga: Micro Living Solusi Hunian bagi Milenial, Inilah Penjelasan Arsitek
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Milenial Lebih Memilih Rumah Mungil, Apa Saran dari Arsitek?