Walau dirancang dengan bukaan yang lebar, rumah ini tetap adem.
Hal ini karena adanya secondary skin pada fasad rumah, yang mengurangi intensitas cahaya matahari yang masuk.
Kenyamanan rumah ini juga tercipta berkat sirkulasi udara yang sangat baik.
Udara dapat keluar masuk dengan bebas melalui dinding kisi-kisi yang diletakkan sejajar dengan tangga.
Baca Juga: Mengekspos Taman dan Pagar agar Cantik di Malam Hari, Pakai Lampu Ini!
Bahkan dinding kisi-kisi ini dibuat setinggi bangunan.
“Dengan mengoptimalkan bukaan di semua ruang membuat bangunan jadi ramah lingkungan dan relatif menghemat penggunaan energi cahaya dan pendingin buatan, khususnya di siang hari,” ucap Paulus yang menyelesaikan pembangunan rumah ini termasuk interiornya selama 15 bulan dengan ritme dan kecepatan yang normal.
Bagi Paulus, segala aspek yang ingin dicapai ini dirasa berjalan dengan baik dan optimal karena letak lahan berada di sudut pertemuan antara jalan utama dengan gang.
Hal ini membantu dan memudahkan ia dalam mengatur bukaan, baik untuk ventilasi udara maupun cahaya. Semua ruang pun jadi terang di kala siang dan adem di sepanjang hari.
Menciptakan Lingkungan Baru